Usut Dugaan Korupsi Masjid Pohea, Kajari Sula Bakal Turunkan Tim Ahli

PUBLIKA-Sanana, Kejari Kepulauan Sula, Maluku Utara telah memproses laporan dugaan korupsi pembangunan Masjid An-Nur Desa Pohea Kepulauan Sula, dengan mendatangkan tim asli.
“Kami sesulit pada tim ahli, sehingga berencana akan datangkan tim ahli dari Universitas Hairun (Unkhair) Ternate,”hal ini disampaikan Kepala Kejari Sula Immanuel Richendryhot saat herring bersama masa aksi pada Kamis (30/11/2023) di depan Kantor Kejari Kepulauan.
BACA JUGA:Kejari Sula Didesak Usut Pembangunan Mesjid Desa Pohea Kepulauan Sula
Immanuel berjanji menindaklanjuti tuntutan masa aksi atas dugaan kasus korupsi pembangunan mesjid AN-NUR desa Pohea.
“Kami tidak main-main, memang kalau bapak (masa aksi) mau lihat dari 2016 sampai kesini 2023, itu kita tetap akan selesaikan,” tegas Immanuel Richendryhot.
Menurutnya untuk menilai struktur bangunan fisik masalah atau tidak itu nanti tim asli yang menilai.
“Kami bukan ahli untuk menilai fisik bangunan, ada lembaga yang bisa mendeteksi dan menilai itu. Kami sudah bermohon ke Sekda, juga kepada Rektor Universitas Khairun. Pak Rektor mana janji mu? Oh iya pak, jawab Rektor,” sambung dia.
Walaupun begitu, Immanuel berjanji kepada masa aksi akan mencoba mendatangkan kembali tim ahli dari Universitas Khairun Ternate.
*tenaga ahli objektif atau tidak. Kita mencari pihak netral,” janji Immanuel pada masa aksi.
BACA JUGA:DPRD Malut Resmi Usulkan 3 Nama Calon Pj Gubernur ke Presiden
Terpisah, warga dalam kesempatan itu menolak Kejari Sula datangkan tim ahli dari Universitas Khairun Ternate.
Hal ini karena masyarakat desa Pohea merasa dibohongi, karena pada 2019 silam tim ahli yang didatangkan oleh Pemkab Kepulauan Sula tidak sesuai ekspektasi.
“Kalau boleh jagan lagi di Unkhair karena pada tahun 2019 kemarin pemerintah daerah telah turunkan tim ahli, untuk melakukan investigasi terhadap kelayakan mesjid pohea, namun kami masyarakat dibohongi oleh tim ahli,” seorang warga.
“Mereka datang tidak disertai dengan alat pendukung apa pun, mereka datang hanya lihat lihat dan pulang,” tambah warga Desa Pohea(Cr03/red).