Publikamalut.com
Beranda Headline Tinjau Proyek Jalan dan Jembatan di Pulau Obi, Komisi III Deprov Temukan ini 

Tinjau Proyek Jalan dan Jembatan di Pulau Obi, Komisi III Deprov Temukan ini 

Komisi III DPRD Malut tinjau progres pekerjaan proyek jalan dan jembatan di pulau Obi yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Malut (dok: Ano)

PUBLIKA-Sofifi, Komisi III Dewan Provinsi (Deprov) Maluku Utara turun tinjau progres proyek multiyer pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan Laiwui-Jikotamo-Anggai di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Pasalnya proyek dengan nilai Rp 27.7 miliar yang dikerjakan PT. Addis Pratama Persada pekerjaannya tidak maksimal dan lambat, sementara waktu pekerjaan sampai Desember 2023.

“ pihaknya ragu atas perkejaan yang dilakukan saat ini bisa rampung sesuai kontrak kerja 360 hari kalender yakni Batas pekerjaannya Desember 2023. Sebab kondisi dilapangkan sangat memprihatikan,”hal ini disampaikan Ketua Komisi III DRPD Malut Rusihan Djafar usai tinjau progres pekerjaan, kemarin.

BACA JUGA:

Pemprov Maluku Utara Bakal Rekrut 2.321 Tenaga PPPK

Pangkas Pokir, Gubernur AGK Minta Deprov Fahami Kondisi Keuangan

Rusihan mengaku setelah melihat pekerjaan dilapangan, pekerjaan bisa capai 40 persen, pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A (LPA) dan lapis pondasi agregat kelas B (LPB) sudah dilakukan.“Kami meminta laporan dilapangan serta surat-surat tegurannya ke pihak rekanan. Karena kalau model kerjanya seperti ini, dipastikan kita akan putuskan kontraknya,”tegasnya.

Hal yang sama dikatakan Anggota DPRD, Iskandar Idrus menuturkan, progresnya masih jauh yang diharapkan karena belum ada pekerjaan hotmix yang dilakukan pihak rekanan.“Jauh sekali dengan sisa waktu pekerjaan yang ada. Masalah jembatan masih dalam tahapan kerja, sementara jalan hotmix belum. Ini yang menjadi soal,” katanya

Sementara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) PUPR Malut, Gandi menyampaikan, pekerjaan ruas jalan 15 kilo meter di dalamnya terdapat tiga jembatan. Dan untuk tahap pencairan kata dia,sudah 20 persen akhir kemarin. Meski begitu, pekerjaan dapat selesai atau tidak, tergantung ketersediaan alat rekanan.

“Masalah jembatan dari kita tidak masalah karena semua besi sudah di fabrikasi dan tinggal menunggu beling atau rangka jembatan. Dan itu sudah terbayarian 100 persen. Secara realistis tergantung dorang pe alat. Kalau alat so datang tetap selesai” ujarnya.(red)

BACA JUGA:

KUA-PPAS 2024, Belanja dan Pendapatan Maluku Utara Dirancang  Rp 3.7 Triliun

Pemprov Maluku Utara Bakal Rekrut 2.321 Tenaga PPPK

 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Iklan