Fenomena MJO, Wilayah Maluku Utara Potensi Hujan Lebat Hingga 29 April 2025

PUBLIKAmalut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Babullah Ternate pemperkiraan potensi hujan di wilayah Maluku Utara hingga 29 April 2025.
Pasalnya saat ini terpantau adanya pola konvergensi di sekitar wilayah Maluku Utara serta adanya fenomena MJO yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di Wilayah Maluku Utara.
“Umumnya, kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode 24 – 29 April 2025 adalah Berawan – Hujan Ringan dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif yang terjadi pada pagi, siang/sore, malam dan dini hari,”Hal ini disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Babullah Ternate, Sakimin dalam keterangan persnya kemarin.
Sehingga harus waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi tersebut diantaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang.
Berikut wilayah potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi pada 24-25 April di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu dan sekitarnya.
Potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi pada 26-27 April disebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Kabupaten Pulau Taliabu sekitarnya.
BACA JUGA:Pulang kebun, Pasangan Suami Istri di Pulau Morotai Terseret Banjir
Kemudian 28 – 29 April 2025, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu dan sekitarnya.
“Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dansistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan jumlah curah hujan dan pohon tumbang,”imbaunya.
BACA JUGA:Gubernur Sherly Kumpulkan 10 Kepala Daerah Bahas Pembangunan Maluku Utara
Ia menambahkan mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat dan angin kencang.
Kepada BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Dirlantas Polda Maluku Utara agar menghindarkan masyarakat dan arus lalu lintas dari zona rawan longsor, banjir, dan banjir bandang, selama Periode Prospek Cuaca Ekstrem dari BMKG.(red)