Ribuan Ikan Mati di Pesisir Pantai Ternate Selatan, DLH Uji Laboratorium
PUBLIKA-Ternate, Ribuan ikan ekor ikan mati terdampar di pesisir pantai Ternate Selatan, menjadi perhatian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara, dengan melakukan pemeriksaan. Minggu (10/9).
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, Syarif Tjan mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan penyebab matinya ikan-ikan ini lantaran harus melakukan uji laboratorium terlebih dahulu.
“Kesimpulan awal memang terjadi pencemaran, bahwa ada zat yang masuk ke perairan ini sehingga terjadinya penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan,” ungkap Syarif.
Dugaan sementara kata Syarif, matinya ikan dimungkinkan karena adanya ledakan plankton sehingga perairan sekitar mengalami kekurangan oksigen. Terlebih lagi, lokasinya tidak jauh dari dua pabrik pengolahan tahu dan muara kali mati.
BACA JUGA:DPRD Malut Pertanyakan Alasan Pj Bupati Cabut SK Geopark Boki Maruru
Begitu perairan laut kekurangan oksigen ikan tidak bisa bernafas, dan ikan mati. Itu praduga,” timpal dia.
Untuk yang lebih pastinya, lanjut Syarif, dalam waktu dekat akan dilakukan pengambilan sampel air dan ikan untuk selanjutnya dilakukan pengujian laboratorium terakreditasi, seperti yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara.
BACA JUGA:Dorong Penurunan Emisi, Harita Nickel Produksi 1,5 Juta Baterai Kendaraan Listrik
Syarif bilang, untuk mengukur penyebab itu perlu dilakukan pengujian pada seluruh parameternya. Baik secara fisika, kimia, biologi, sampai radioaktif.
“Ketika parameter-parameter itu melebihi ambang batas maka habitat ekosistem itu terganggu bahkan ikan bisa mati,” cetus dia.
Dalam pengamatan kasat mata, menurut Syarif, ikan yang mati terdampar didominasi anakan baronang dan beberapa jenis ikan karang. Jenis ikan yang ditemukan memang sering menjadi konsumsi masyarakat.
Mengenai keberadaan pabrik pengolahan tahu yang limbahnya diduga mencemari perairan tersebut, Syarif memastikan dua pabrik pengolahan tahu di sekitar perairan itu telah memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
BACA JUGA: HUT IWIP Ke-5, Gubernur Malut Harap Perhatikan Masyarakat Lingkar Tambang
Meski begitu, DLH pun tak akan luput melakukan pengujian laboratorium atas output dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dua pabrik tahu ini.
Ia pun berharap agar masyarakat bisa menunggu hasil pengujian laboratorium sehingga tidak mengambil kesimpulan yang keliru.
Jadi tadi Pak Wali Kota juga baru saja telepon, beliau meminta kita secepatnya melakukan pengkajian ini dari sisi teknik, dari sisi pengendalian pencemaran dan kita coba memberi pendampingan kepada industri UKM yang ada di sekitar sini seperti pabrik tahu ini,” pungkas dia.
Sumber:Tadaseru.com