Pengamat Ekonomi Nilai Pemprov Malut Sulit Kelola Perusda
Dosen Ekonomi Unkhair Ternate Mohtar Adam (dok: istimewa) |
PUBLIKAmalut, Kunjungan kerja yang dipimpin Sekertaris Dearah Provinsi Maluku Utara ke Provinsi Sulawesi Tenggara terkait dengan pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), mendapat sorotan dari Dosen Ekonomi Unkhair Ternate, Mohtar Adam menilai kunker itu ini hanya sebuah rencana belaka.
“ Paling bisa dilakukan Sekda hanya menyampaikan gambaran makronya tapi giliran ke teknis bisnisnya Sekda sendiri kurang paham bisnis yang akan di kelola, jadi ini sebuah pertontonan kegagalan,”kata Mohtar melalui pesan WhatsApp.
Dosen ekonomi Unkhair Ternate itu menyebutkan, kegagalan mengelola perusahaan daerah, yang sumber utamanya bukan di soal regulasi bukan di soal modal bukan di soal pasar tapi soal dasarnya pada budaya kerja dan budaya organisasi pemprov yang akan sulit mengelola Perusda.
“Pemerintahan AGK hanya menjual mimpi dari waktu ke waktu, dari visi cinta sampai cinta yang terabaikan semua menjadi barisan narasi Tampa implementasi,”ujarnya.
Menurut Mohtar, Sekda yang diduga tidak memiliki kompetensi organisir dan menumbuhkan budaya enterpreneur aparatur di pengaruhi oleh gerakan kekerabatan di sekeliling kekuasaan dan kepemimpinan yang lemah sulit diharapkan dapat menumbuhkan Enterpreneur goverment yang kuat dalam mengelola sumberdaya alam.
“8 tahun kepemimpinan AGK telah menghabiskan sumberdaya rakyat yang tidak berbekas bagi kemajuan daerah,”bebernya.
Lanjut Mohtar, jangan soal bisnis yang akan dikelola oleh Perusda mengurus APBD yang uangnya sudah di siapkan pemerintah pusat saja melahirkan gubernur yang berutang ke pihak ketiga.”dari daftar utang setiap tahun yang terus meningkat bagimana bisa dipercaya mengelola Perusda atau merumuskan Perusda menjadi entitas bisnis yang di harapkan,”kata Mohtar dengan dana tanya.
Mohtar mengaku Perusda itu tugas melayani rakyat, maka Perusda fokus pada hajat hidup orang banyak, maka dari itu Gubernur mesti paham, bahwa rakyatnya sekarang berpuasa dengan harga barang konsumsi yang mahal
“ Kirimkan perusda selesaikan harga barang yang mencekik rakyat, soal harga minyak goreng, harga beras, telur, gula susu dll yang mahal ini jauh lebih penting dari pada cari pundi-pundi kekayaan di tambang yang hanya memperkaya pejabat Pemprov,”tegasnya.(tim/red)