Front Bumi Loko Gelar Aksi Tolak Izin Tambang di Pulau Mangoli

PUBLIKA-Sanana, Front bumi loko gelar aksi kampanye menolak PT. Indomeniral dan 10 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Pulau Mangoli, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Amatan publikamalut.com, aksi tersebut dimulai dari depan pasar Basanohi Sanana, depan pertokoan dan di Istana Daerah pada Kamis (31/8/2023).
Dalam kesempatan ini, masa aksi menyuarakan persoalan kerusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup warga di Kabupaten Kepulauan Sula.
BACA JUGA:
Puluhan IUP Tak Beroperasi, Pemprov Malut Bakal Menyurat ke Menteri ESDM
Jaga Kelestarian Hutan dan Lahan Warga, Pemuda Desa Kou Tolak Tambang
Kordinator aksi Rinaldi Gamkonora mengatakan, pada 16 Agustus 2023 PT. Indomineral diduga telah malakukan pemasang patok dan survei di kebun warga Desa Kou, tanpa sepengetahuan pemilik lahan dan pemerintah Desa Kou Kecamatan Mangoli Timur.
“Aktifitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengambil sampel yang nantinya akan diuji guna mengetahui hasil alam yang terkandung didalamnya.,” kata Rinaldi.
Lanjut Rinaldi, hal ini dibiarkan akan mengancam sumber kehidupan masyarakat.
“Desa yang terletak di bagian Timur Pulau mangoli ini, mayoritas masyarakat petani kelapa, coklat, cengkeh, dan pala, sehingga tidak akan membiarkan perusahaan menerobos lahan perkebunan,”tegasnya.
Palau Mangoli srentan terjadi banjir banda saat hujan. Peristiwa ini hampir tiap tahun.
“Pada saat hujan di Desa Kou dan beberapa Desa tetangga lainnya sering mengalami banjir yang menghanyutkan pohon kelapa dan merendam rumah-rumah warga,”ujarnya.
Dengan begitu, Rinaldi meminta Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Kabupaten Kepulauan Sula, agar tidak membari izin pada PT. Indomeniral di Desa Kou serta cabut 10 IUP di Pulau Mangoli.
“kepada Bupati, Dinas Lingkungan Hidup dan instansi terkait aagar tidak memberikan izin kepada PT.Indomineral dan segala bentuk perusahaan peertambangan,” desaknya.(Cr03/red).