Pelayanan Cuci Darah Dikeluhkan, DPRD Halut Sidak RSUD Tobelo

PUBLIKA-Tobelo, Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Utara (Halut) melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, sidak ini dilakukan karena ada keluhan dari masyarakat terkait dengan pelayanan di RSUD, terutama pelayanan di tempat pencucian darah, karena sampai sejauh ini sudah alat cuci dara namun belum di fungsikan.
Sidak ini di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Halut Janlis G. Kitong dan di dampingi oleh sejumlah anggota DPRD, pihaknya meminta agar RSUD segera memfungsikan pelayanan cuci darah karena ini sangat penting, kebanyakan masyarakat yang mengalami gagal ginjal harus melakukan pengobatan di Kota Ternate dan Manado. Sasaran sudah ini DPRD langsung masuk ke ruangan unit Hemodialisa untuk memastikan alkes yang ada di ruangan tersebut.
“Kami melakukan sudak ke RSUD ini karena ada keluhan dari masyarakat, terutama soal keluhan pelayanan di unit Hemodialisa (Cuci Darah) karena alkesnya sudah ada namun belum ada pelayanan yang di buka oleh pihak RSUD Tobelo,”jelasnya Selasa (23/5).
Dirinya meminta kepada pihak RSUD agat segera membuka pelayanan Hemodialisa karena ini sangat penting, saat ini pihaknya masyarakat Halut yang harus menjalani perawatan di luar Daerah, padahal di RSUD Tobelo sudah ada alkes Hemodialisa.
“kami sangat sayangkan kepada pihak RSUD Tobelo karena belum memfungsikan alkes Hemodialisa, kita juga merasa kasihan terhadap masyarakat yang kondisi ekonomi terbatas harus menjalani perawatan di luar Daerah,”tegasnya.
Sementara Direktur RSUD Tobelo dr. Janta Boni melalui Kabid Keperawatan Martinus Paulus mengatakan pihaknya berterima kasih kepada DPRD karena sudah melakukan sidak ke RSUD, ini menjadi salah satu ruang komunikasi antara pihak RSUD dengan DPRD, saat ini RSUD sudah merencanakan agar penataan pelayanan kedepan bisa di suport dengan baik oleh pihak DPRD Halut.
“Secara persiapan kami sudah menyiapkan semuanya, tetapi bagaimana agar pelayanan ini di buka harus ada visitasi (peninjauan dari Kementrian Kesehatan dan Perkumpulan dokter ginjal Indonesia), karena mereka yang akan menilai, mulai dari tenaga kesehatan sampai alkes yang tersedia saat ini,”ungkapnya
Administrasi lanjutnya, pihak RSUD sudah mengajukan ke Kemenkes RI beberapa tahun yang lalu, namun karena belum ada waktu dari perkumpulan dokter ginjal Indonesia makanya visitasi ini masih di tunda, jika para dokter ini sudah mempunyai waktu maka dalam jangka waktu dekat akan di lakukan visitasi.
“Kami berharap jika sudah ada kesediaan dari Kemenkes agar segera di lakukan Visitasi, sehingga pelayanan ini secepatnya di buka,”tuturnya.(red)