Wamenkes Tinjau dan Evaluasi Layanan RSUD Chasan Boesoirie, Janji Tamba Alkes

PUBLIKA-Ternate, Kunjungan Kerja (Kunker) Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, ke Maluku Utara (Malut) tentunya membawa harapan dan dampak positif bagi masyarakat Malut khususnya di bidang kesehatan. Pasalnya, RSUD Chasan Boesoirie Ternate akan mendapatkan sejumlah bantuan fasilitas alat kesehatan (alkes) dari Kemenkes pusat.
Wamenkes RI saat didampingi Wagub, H. Sarbin Sehe, dihadapan sejumlah wartawan, dirinya mengemukakan bahwa, kunjungan ke RSUD Chasan Boesorie ini terkait dengan surat permintaan Gubernur Malut ke Kemenkes pusat untuk membantu melakukan evaluasi di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Menurut Wamenkes RI, setelah ia melakukan tinjauan lokasi dan evaluasi,
memang terdapat beberapa hal yang harus dibenahi. Olehmya itu, pihaknya akan menurunkan tim dari Kemenkes pusat.
“Direncanakan tim dari pusat ini akan ke Malut pada tanggal 4 sampai 6 Agustus 2025. Kedatangan tim ini untuk melihat dan melakukan evaluasi terkait dengan manajemen, tata kelolah, desain ruangan, perencanaan SDM, pelayanan pasien, keuangan, data elektronik dan komputerisasi dan lain sebagiannya,” jelas Wamenkes RI, usai melakukan tinjauan ke RSUD Chasan Boesoirie, Kamis (31/7).
Wamenkes mengatakan, pihak Kemenkes pusat akan bantu sepenuhnya agar supaya pelayanan di RSUD Chasan Boesoirie Ternate ini menjadi lebih bagus dimasa-masa yang akan datang.
Lanjutnya, bahwa akan ada rekomendasi yang nanti kami berikan ke Gubernur dan Wagub setelah tim dari Kemenkes pusat melakukan evaluasi, dan setelah evaluasi akan kami ambil keputusan dan modelnya seperti apa ?
Dirinya juga mengungkapkan bahwa, RSUD Chasan Boesorie ini merupakan salah satu Rumah Sakit (RS) yang menerima bantuan alat sarana dan prasarana dalam rangka untuk percepatan penyakit-penyakit yang katastropik misalnya, Cath Lab untuk pasang ring jantung, MRI, CT scan, Kemoterapi, dan dibeberapa fasilitas lainnya akan ada sedikit perubahan pola bantuan.
BACA JUGA:KPK Soroti Proyek Mangkrak RSU Sofifi dan Pembangunan Jalan
Sementara untuk RS Sofifi juga akan dilakukan evaluasi, apakah nanti ada pengalihan bantuan dari RSUD Chasan Boesoirie ke RS Sofifi dan sebagianya, hal ini tentunya memerlukan waktu yang tepat setelah rekomendasi itu disampaikan oleh tim dari pusat.
Evaluasi yang pertama akan dilakukan adalah prasarana, karena prasarana ini membutuhkan emergenci.
“Tadi telah dilihat secara langsung tata kelolah ruangnya, ada ruangan yang jebol, ada akses pintu yang tertutup, ada juga yang tambal sulam. Yang terpenting adalah master plan kedepannya, sehingga aspek pelayanan teknis medis flow pasiennya bisa bagus, dan itu harus diperbaiki secepatnya oleh pihak RSUD,” pintahnya.
Berikut adalah evaluasi masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Terkait dengan SDM ini menurutnya sangat beragam misalnya, ada tenaga kesehatan yang lebih, ada tenaga gizi 18 orang, tenaga dokter gigi yang hanya spesialis ortodonti tidak ada spesialis konservasi, semua itu akan dibuat rekomendasi secepatnya, sehingga ini akan menjadi perencanaan kedepan untuk melakukan evaluasi secara berkala, berkesinambungan dan terus menerus, sehingga pelayanan untuk masyarakat di RSUD Chasan Boesorie sebagai rumah sakit rujukan di Malut akan lebih baik lagi.
“Yang susah diubah adalah keadaan lahan RSUD Chasan Boesoirie yang sangat terbatas, karena itu sebagian alat kesehatan mungkin akan ada pengalihan ke RS Sofifi,” tutupnya.
Untuk diketahui, Wagub dan Wamenkes RI bersama rombongan ketika berada di RSUD Chasan Boesoirie, telah melihat dan menyapa secara langsung beberapa pasien yang berada di ruang IGD, ruang Poli Gigi, ruang rawat inap pria dan mengecek ruang jantung serta berdialog dengan beberapa dokter.(red)