Pasokan Pangan di Maluku Utara 80 Persen Dari Luar Daerah
PUBLIKA-Ternate, Maluku Utara masih memiliki lahan yang cukup luas, namun belum dikelola secara baik, terutama pada sektor pertanian. akibatnya kebutuhan pangan masih di pasok dari luar daerah.
Hal ini menjadi sorotan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, mengatakan bahwa Maluku Utara merupakan daerah konsumen mengingat hampir 80 perssn pasokan pangan berasal dari luar Maluku Utara.
Lanjut Dwi, untuk itu pentingnya peningkatan produksi dan kerjasama antara daerah menjadi kunci dalam pengendalian infalsi di Maluku Utara.
“Hal tersebut sejalan dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia pada rakornas inflasi tahun 2024 untuk terus mendorong kerjasama antar daerah dalam rangka pengendalian inflasi,”ucap Dwi Putra saat menyampaikan sambutan di acara pertemuan tahunan Bank Indonesia.
BACA JUGA:Hadapi El-Nino, Pemprov Malut Siapkan Strategi Pasokan Pangan
Menurutnya melalui sinergitas TPID dengan GNPIP pada tahun ini telah terlaksana 3 penandatanganan MOU antar daerah untuk komoditas barito dan cabai merah baik secara government to government maupun business to business antara Pemerintah Kota Tidore dengan Kota Makassar, Ternate dengan Halteng, Tidore dengan Haltim.
“dan akan terus diperluas sebagai upaya dalam mengatasi ketersediaan pasokan di wilayah Maluku Utara,”harapnya.
Menurutnya, dengan mempertimbangkan beberapa hal tersebut pada tahun 2024 ini.
“Kami memproyeksikan inflasi Maluku Utara secara wholeyear terjaga pada rentang 2,2 persen – 2,6 persen (yoy) ditengah ketidakpastian geopolitik kenaikan tarif cukai dan terbatasnya hasil panen beras di daerah pemasok,” pungkasnya. (red)