BUMN Tertarik Bangun Bandara Loleo, Gubernur AGK Pembangunan Bertahap
PUBLIKA-Sofifi, Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba makin optimis terkait pembangunan Bandara baru di Loleo Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan, setelah melakukan rapat bersama dengan Menteri Perhubungan RI.
Gubernur AGK saat dikonfirmasi wartawan terkait hasil rapat dengan Menhub menyebutkan dalam rapat Menhub meminta pada Pemerintah Provinsi Malut agar secepatnya selesaikan lahan Bandara.
”dalam rapat dengan Menhub meminta pada kita (Pemprov) agar secepatnya selesaikan lahan,”katanya.
BACA JUGA: Menhub Tinjau Lokasi Bandara Baru Maluku Utara, Ini Skema Bangun Bandara Loleo
Menurutnya dalam rapat juga dibahas skema Pembangunan bandara ini kerja sama dengan pihak ketiga, namun dibangun dua tahap, tahap pertama dirancang dibangun landasan pacu 1600 meter.
“Pak menteri minta pembangunan ini bertahap jangan sekaligus, yang penting pesawat berbadan kecil bisa mendarat dulu, setelah itu dari dilakukan pengembangan 1.800 sampai 2.400 meter,”terangnya.
BACA JUGA:Pemprov Bebaskan Lahan Bandara Loleo 5 Hektar, Sisanya Investor
Orang nomor satu Pemprov itu mengaku terkait dengan anggaran pembangunan Bandara Loleo ini kerjasama dengan pihak investor, ada beberapa perusahaan milik negara juga tertarik untuk pembangunan bandara baru ini.
”untuk lahan tanggung jawab pemerintah daerah, sementara infrastruktur itu pihak investor ada beberapa perusahaan BUMN yang tertarik untuk kerjasama bangunan Bandara Loleo,”ucapnya.
Gubernur AGK berharap dukungan dan doa dari berbagai pihak agar pembangunan Bandara Loleo secepatnya direalisasikan.”Harapan doa dukungan agar pembangunan secepatnya dilakukan, karena pembangunan secara bertahap,”kata AGK.
Gubernur menambahkan, pembangunan bandara baru di Loleo Kecamatan Oba ini sangat strategis untuk memperlancar arus transportasi udara, pasalnya akan menghubungkan 6 Kabupaten di daratan Halmahera, serta hubungkan dua perusahaan tambang yakni IWIP dan Harita Nickel.
”saya sampaikan ke Menhub Bandara Loleo ini jika tuntas akan menghubungkan 6 Kabupaten, dimana masyarakat di enam kabupaten tidak perlu lagi menyebrang ke Ternate, begitu juga Bandara Loleo ini mendorong arus transportasi dua perusahaan tambang, sehingga sangat penting untuk dibangun,”terangnya.(red)