Pemprov Bebaskan Lahan Bandara Loleo 5 Hektar, Sisanya Investor
PUBLIKA-Sofifi, Rencana pembangunan bandara Loleo di Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan oleh investor nampak belum jelas buktinya hingga saat ini Pemprov Malut belum beberkan investor apa yang bakal tangani mimpi Gubernur AGK bangunan Bandara bertaraf internasional.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Malut Adnan Hasanuddin saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin mengaku saat ini Pemerintah Provinsi Malut telah membebaskan kurang lebih 5 hektar lahan untuk pembangunan Bandara Loleo.
”lahan dibebaskan kurang lebih 5 hektar, dan saat ini sementara pekerjaan pembersihan lahan,”ujarnya.
Adnan mengaku pembebasan lahan 5 hektar ini, sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Malut ke pihak Investor, karena skema pembangunan menggunakan kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
”Pembanguna Bandara Loleo ini menggunakan skema KPBU, jadi mulai dari lahan hingga bangunan ditangani langsung oleh pihak ketiga, jadi Pemprov hanya bisa bebaskan lahan 5 hektar itu bentuk dukungan Pemerintah, dengan membuka akses jalan,”terangnya.
Adnan mengaku lahan rencana pembangunan bandara Loleo ini, sempat ada pembicaraan antara Pemprov dan Pemkot Tikep, sehingga ada serring untuk pembebasan lahan antara Pemprov dan Tikep.
”Pemprov sudah bebebas lahan, informasi Pemkot Tikep juga akan melakukan pembebasan, namun belum diketahui kapan dan berapa,”kata Adhan mengakhiri.
Sementara Sekertaris Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara Alfian saat dikonfirmasi wartawan usai menghadiri rapat dengan panitia kerja Panja DPRD Malut di Sekretariat, Jumat (7/7) malam terkait dengan perkembangan pembangunan Bandara Loleo tidak mau berkomentar.
”Kalau soal bandara saya tidak punya kapasitas berkomentar silahkan langsung ke kadis, atau ke Staf ahli Gubernur , Bukhari sebagai ketua tim,” singkatnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Malut Salmin Jadini saat dikonfirmasi via WhatsApp juga tidak respon, begitu juga pesan konfirmasi terkait pembangunan Bandara Loleo juga tidak balas hingga berita ini dipublikasikan.(red)