Nelayan Waiboga Cs Kesulitan BBM, Tim Satgas Mediasi Dengan SPBU, Ini Hasilnya
PUBLIKA-Sanana, Tim Satgas melakukan mediaasi dengan pihak SPBU CV Agnesya, atas keluhan para nelayan di Desa Waiboga, Desa Umaga dan beberapa desa lain di Kepulauan Sula kesulitan bahan bakar minya (BBM).
Pihak Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) milik CV. Agnesya tidak menerima konsumen BBM jenis pertalite khususnya nelayan dan sub penyalur yang pembelinya mengunakan jerigen, lantaran belum dapat rekomendasi dari PT. Pertamina Persero Depot Sanana.
“Beta (saya) dari pihak SPBU tidak mau leyani nelayan kalau tidak ada arahan dari atas,”Hal disampaikan oleh Direktur utama CV Agnesya Sofyan Anwar saat melakukan mediasi dengan Tim satgas pada Selasa (22/8/2023). di Desa Umaga, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
BACA JUGA:
Dua Pekan SPBN TPI Tidak Beroperasi, Nelayan Halut Kesulitan BBM
Gubernur AGK Temui Menteri KP, Sampaikan Masalah BBM Bagi Nelayan
Mediasi Satgas atas keluhan nelayan dan informasi dugaan penimbunan BBM, atas temuan puluhan jerigen berisi BBM di areal SPBU yang viral dimedia sosial, Dibanta, Sofyan mengaku jerigen berisi BBM akan disalurkan Desa Wainib melalui Sub penyaluran BBM.
“Jerigen berisi BBM itu akan disalurkan ke Desa Wainib berdasarkan Disperindagkop dengan nomor 510/36/Disperindag-KS/VI/2023 atau dengan menindaklanjut surat keputusan bupati Kepulauan Sula Nomor 75.6 tahun 2022 ke CV. Agnesya,Tentang penujukan sub penyalur jenis BBM tertentu dan jenis bahan bakar khusus,”terangnya.
Sementara sekretaris tim satgas Kepsul, Mardiana Umanailo mengatakan, satgas selalu merespon cepat terkait dengan masalah BBM jenis pertalite atau bahan bakar bersubsidi.
“Jadi kalau ada masalah kita tindak lanjuti cepat, dan kita mengawal terus husus BBM bersubsidi,” tutur Mardiana.
Menurut dia, para nelayan yang ada di Desa Umaga dan Waiboga serta Desa lainnya tetap mendapat jatah dari SPBU milik CV Agnesya.
“Kita kesini kan pastikan bahwa benar, SPBU sini kan satu kali minyak masuk itu 5 ton. Dan 1.5 ton di peruntukkan untuk nelayan dan 1 ton nya untuk sub penyalur untuk desa Wainib, untuk sisanya pelayanan masyarakat umum,” ujar Mardiana.
Mardiana juga membenarkan, penemuan puluhan jerigen yang berisi BBM jenis pertalite itu merupakan sub penyalur ke Desa Wainib, Kecamatan Sulabesi Selatan.
“Kemarin ada dibilang disini ada penibunan itu kita pasti tidak ada, itu sub penyalur Desa Wainib punya dan pelayanan bapak-bapak nelayan,” ucapnya.
Terpisah, para nelayan mengeluh, dengan kebijakan ini mereka tidak dapat melaut, sebagai mata pencariannya.
“Torang setengah mati, karena torang ini kan, nelayan, karena warga desa Waiboga ini kan rata rata mata pencarian nelayan baru kalau tong (kami) tidak dapat binyak, kami tidak melaut kira kira bagimana,” keluh seorang warga.(Cr03/red).