Presiden Jokowi: Status Sofifi Tergantung Pembicaraan Gubernur, Mendagri dan Walikota Tidore
Presiden Jokowi memberikan keterangan pada awal media saat kunjungan ke Sofifi Maluku Utara (dok:Biro Pers Sekretariat Kepresidenan) |
PUBLIKA-Sofifi, Rupanya Sofifi sebagai pusat pemerintahan Provinsi Maluku Utara yang sempat disuarakan menjadi daerah otonom baru (DOB), sampai saat ini belum sampai ke Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, terkait status Sofifi nanti Gubernur, Menteri Dalam Negeri, dan Pemerintah Tidore Kepulauan harus sama-sama membicarakan dulu. jangan sampai pemerintahan sudah ada siapa yang mengelolanya.
“pembicaraan Jika sudah Klop, baru ditentukan siapa yang mengelolanya. Apakah Kota Tidore yang kelola, atau menjadi Ibu Kota Madya tersendiri. Olehnya itu, hitungannya harus hati-hati, dan sampai saat ini kajiannya belum sampai ke meja saya,”kata Presiden Jokowi kepada wartawan seusai meresmikan UMKM Mart Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Malut di Sofifi, Rabu (28/9/2022).
Tapi, masalah status Sofifi itu, sudah berulang kali Menteri datang ke Maluku Utara. Apakah memang tidak ada laporan sama Pak Presiden?.” Sekali lagi, sampai saat ini belum ada laporan tersebut di meja saya,”ungkap Jokowi.
Presiden menambahkan, Ibu Kota Sofifi adalah pusat pemerintahan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, dan satuan kerja perangkat daerah juga sudah pindah, sehingga dirinya melihat sebagai titik pertumbuhan baru ke depan.
“Sehingga saya melihat ini kedepannya ada beberapa infrastruktur yang harus di-backup oleh Pemerintah Pusat, seperti pelabuhan, airport. Dan saya sudah sampaikan ke Gubernur nanti kita cari skemanya, kalau sudah nanti saya sampaikan ke Gubernur,”jelasnya.(red)