Dinas PUPR Perhatian Serius Ketersediaan Air Bersih di Kota Sofifi
Kepala Dinas PUPR Malut Saifuddin Djuba (dok: Supardi Tiakoly) |
PUBLIKAmalut, Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Pusat terus mendorong percepatan pembangunan Kota Sofifi, Ibu Kota Baru Maluku Utara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Maluku Utara, Saifuddin Djuba mengatakan, sarana dan prasarana terus dikembangkan salah satunya ketersediaan air bersih untuk menunjang kebutuhan jangka panjang Ibu Kota.
“Memang kebutuhan air bersih di Kota Sofifi saat ini masih mencukupi, namun kita berfikir untuk kebutuhan jangka panjangnya,” ungkap Saifuddin, Minggu (27/8).
Saifuddin berkata, untuk pengembangan Kota Sofifi pihaknya akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pihak Balai Kementerian PUPR sehingga kepentingan pembangunan dapat berjalan dengan maksimal. “Sudah ada pembahasan ketersediaan air bersih dengan Balai Kementerian PUPR, yang terpenting adalah kita harus tetap berkoordinasi,” katanya.
Kepala Balai Sarana Pemukiman Wilayah Maluku Utara Firman Aksara, menuturkan, ketersediaan air minum di Kota Sofifi merupakan masalah pelayanan dasar yang perlu diperhatikan.
“Berdasarkan hasil monitoring kami bahwa kapasitas produksi air minum atau air bersih di Kota Sofifi sebesar 40 liter perdetik. Terdapat sambungan rumah sebesar 1.500 SR berarti masih ada idle capacity sekitar 25 liter perdetik,” jelasnya.
Menurut Firman, idle capacity ini masih bisa dimanfaatkan sebesar 25 liter perdetik. Jika dikonversi ke sambungan rumah dikalikan 100 maka masih terdapat cadangan 2.500 sambungan rumah yang masih bisa dipergunakan.
“Jadi untuk jangka pendek ketersediaan air minum di Kota Sofifi masih mencukupi, namun ada catatan yaitu diwaktu-waktu tertentu kualitas airnya kurang bagus, ini yang tentu jadi perhatian bagi pengelola dalam hal ini pemerintah provinsi,” katanya.
Untuk itu, kata Firman, kedepannya terkait pengembangan Kota Sofifi, perlu dihitung proyeksi ideal kebutuhan air minum yang nantinya disampaikan ke pemerintah pusat. “Dan jika disetujui maka paling lambat di 2023 akan kita bangun,” tandasnya.(red/adv)