Publikamalut.com
Beranda Daerah Tingkat Kelulusan 98.30 Persen, Gubernur Sherly Ucapkan Terima Kasih pada Guru

Tingkat Kelulusan 98.30 Persen, Gubernur Sherly Ucapkan Terima Kasih pada Guru

Gubernur Malut Sherly Tjoanda Laos dan Kadikbud Malut Abubakar Abdullah (dok:Pm/ilos)

PUBLIKA-Sofifi, Gubernur Maluku Utara, Serly Laos, menyampaikan apresiasi atas capaian tingkat kelulusan siswa SMA, SMK, dan SLB tahun ajaran 2024/2025 yang mencapai angka 98,30 persen. Pernyataan itu disampaikan usai menerima laporan resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara, Rabu (14/5/2025).

Dalam keterangannya, Gubernur menyatakan rasa bangga atas kinerja para guru, kepala sekolah, serta seluruh pemangku kepentingan pendidikan yang telah bekerja keras mendampingi siswa hingga mencapai hasil kelulusan yang membanggakan.

”Selaku pimpinan daerah, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses pendidikan kita. Capaian ini adalah hasil kerja keras bersama,” ujar Gubernur Serly.

Berdasarkan data dari Dikbud Malut, jumlah peserta ujian pada jenjang SMA tercatat 13.457 siswa, dengan 13.230 siswa dinyatakan lulus atau setara 98,31 persen. Pada jenjang SMK, dari total 5.131 peserta ujian, 5.071 siswa lulus (98,83 persen).

Sementara pada jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB), dari 81 peserta, 67 siswa dinyatakan lulus atau 84 persen. Secara total, terdapat 18.369 siswa yang dinyatakan lulus dari seluruh jenjang pendidikan tersebut.

Gubernur juga mendorong para lulusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi telah mengalokasikan berbagai skema beasiswa, baik dari APBN, APBD provinsi maupun kabupaten/kota, terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

BACA JUGA:Program Pendidikan Gratis Sherly-Sarbin Diluncurkan di Haridiknas 2025

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Serly secara tegas melarang adanya pungutan atau biaya administrasi dalam proses pengambilan ijazah, khususnya di sekolah negeri.

“Pengambilan ijazah tidak boleh dibebani biaya apa pun. Ini adalah hak siswa, dan saya minta para kepala sekolah mematuhi ketentuan ini. Pendidikan tidak boleh menjadi beban, apalagi penghalang,” kata Sherly menegaskan.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, menyampaikan bahwa saat ini proses penerbitan ijazah tengah berjalan dan dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan pemerintah

“Kami pastikan proses distribusi ijazah dilakukan tepat waktu, transparan, dan tidak ada pungutan. Kami juga membuka pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan,” ucap Abubakar.

Dengan capaian tingkat kelulusan yang tinggi dan komitmen pemerintah dalam menjamin akses pendidikan.

”Pemprov Maluku Utara berharap lulusan tahun ini dapat melangkah ke jenjang berikutnya dengan lebih percaya diri dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global,”harapnya.(red)

Komentar
Bagikan:

Iklan