Publikamalut.com
Beranda Daerah Terpantau Bibit Siklon, Cuaca Ekstrim Bakal Terjadi di 10 Wilayah Maluku Utara

Terpantau Bibit Siklon, Cuaca Ekstrim Bakal Terjadi di 10 Wilayah Maluku Utara

Ilustrasi hujan deras (dok: istimewa)

PUBLIKA-Ternate, Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate, saat ini terpantau Bibit Siklon 94S (126°BT dan 12.2°LS) terpantau di Laut Timor Tenggara, NTT bergerak ke arah barat daya.

Bibit Siklon 93S (109.6°BT dan 17.5°LS) terpantau di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur bergerak ke arah barat, dan Bibit Siklon 91S (98.3°BT dan 10.6°LS) terpantau di Samudra Hindia barat Lampung.

Serta adanya pembentukan daerah pertemuan udara (Konvergensi),belokan angin (shearline) dan daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Maluku Utara.

Maka BMKG memperkirakan dengan kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode 12 – 17 Desember 2024, berawan – hujan ringan dengan potensi Hujan intensitas Sedang hingga Lebat secaraf luktuatif yang terjadi pada siang/sore hingga malam hari.

“Maka dari itu waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi tersebut diantaranya banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Pohon tumbang, Berkurangnya jarak pandang, dan angin Kencang,”Hal ini disampaikan kepala stasiun  Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate, Sakimin dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12).

Sakimin menyebutkan, kondisi cuaca 12 dan 14 Desember 2024, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di Sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Pulau Taliabu dan sekitarnya.

BACA JUGA:Pemprov Malut Komitmen Selesaikan Utang BPJS Kesehatan

Potensi Hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi pada 15-17 Desember 2024 di Sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara,Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kep,Sula, Kabupaten Pulau Taliabu dan sekitarnya.

Menurutnya, pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan dan pohon tumbang serta mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana akibat angin kencang.

“Diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Wilayah Provinsi Maluku Utara,”imbaunya.(red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Iklan