Disnakertrans Catat Ribuan Warga Sula Buat Kartu Kuning Pencari Kerja

PUBLIKA-Sanana, Tercatat ribuan warga Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, membuat kartu kuning untuk mencari pekerjaan.
Tahun 2023 Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kepulauan Sula mencatat 6.693 kartu kuning diterbitkan, sementara tahun 2024 sebanyak 1.465 orang warga Sula ajukan kartu kuning.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepsul Abdi Umagapi kepada Publikamalut.com di ruangan kerja pada Selasa (9/7/2024), warga Sula ajukan kartu kuning di tahun 2023 berdasarkan jenjang pendidikan tidak tamat SD sebanyak 100 orang, lulusan SD 102 orang.
Lulusan SMP 400 orang, lulusan sekolah menengah pertama (paket B) 700 orang, lulusan SMK 382. orang, lulusan SMA 1.545 orang, lulusan sekolah menengah atas (paket C) 1. 290 orang, lulusan D1 300 orang, lulusan D2 600 orang, lulusan D3 131 orang dan lulusan S1 543 orang serta S2 atau magister 600 orang.
BACA JUGA:Tim SAR Pencarian Warga Mangoli Dikabarkan Jatuh Perairan Selat Capalulu
“Sebanyak 6.693 warga Sula membuat kartu kuning sepanjang 2023. Dan dari Januari-Juli 2024 sebanyak 1.465 orang ajukan pembuatan kartu kuning,” Ucap Abdi.
Ia mengutarakan, sekian ribu warga Kepulauan Sula, yang membuat kartu kuning ini, memilih bekerja di perusahaan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park di Kabupaten Halmahera Tengah dan perusahaan yang ada di Obi Kabupaten Halmahera Selatan.
“lapangan pekerjaan di Sula sangat minim, sehingga banyak warga Sula mencari pekerjaan di luar dari Sula, sebagian besar bekerja di IWIP Halmahera Tengah, dan sebagian lainnya di Pulau Obi,”ujarnya.
BACA JUGA:Sebanyak 169.726 Pekerjaan di Malut Belum Dapat Jaminan Ketenegakerjaan
Menurutnya, jumlah pembuat kartu kuning di Kepulauan Sula di tahun 2024 ini akan bertambah, karena ada siswa yang baru lulus, ada juga ikut tes Polisi tapi tidak lolos akan mencari pekerjaan lain.
“Pasti ada peningkatan, karena yang masih sekolah yang kelak lulus, dan ikut tes misalnya Kepolisian, TNI atau instansi vertikal lain yang memang ketika tidak lulus disitu terpaksa mereka beralih ke perusahaan atau mencari pekerjaan diluar,”kata Abdi mengakhiri.
(Tox/red).