HPMS Cabang Ternate Aksi Protes Kelangkaan Mita di Kepulauan Sula
HPMS Cabang Ternate gelar aksi di depan Kantor RRI Ternate (dok: istimewa) |
PUBLIKA-sanana, Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula Cabang Ternate terpaksa harus turunke jalan untuk melakukan aksi protes terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Minyak Tahan (Mita) beberapa bulan belakangan di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut), Senin (12/2)
Kordinator aksi Sarfin Duwila menilai pemerintah kabupaten kepulauan sula tidak serius mengatasi masalah kelangkaan minyak tanah di Kepsul.
Selain itu tambah pria di sapa akrab Pino, menurutnya Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS. Cabang Ternate) juga menduga Disperindagkop dan PT Sanana Lestari melakukan pengalapan Mita di di Kepsul hingga menimbulkan kelangkaan.
Menurut Pino, berlandaskan data yang dikantogi terjadi perbedaan data antara Disperindagkop dan PT Sanana Lestari.
” 98 pangkalan yang terdaftar di Disperindagkop dengan retribusi Mita ke agen penjual minyak sebesar 420 leter ton, sedangkan data di PT Sanana Lestari 101 pangkalan dengan ritribusi ke Agen penjual minyak sebanyak 460 liter ton perbulan,” kata Pino kepada wartawan Senin (13/2/2023).
Disisi lain terdapat minyak tanah dijual tidak sesuai harga yang tetapkan yakni 1 liter 7ribu Samapi 10 ribu per liter. Hal ini juga pihaknya menilai tim satgas yang di bentuk oleh Pemda Kepsul kenerja tidak becus.
“Dari berbagai proses kecurangan yang di lakukan tidak ada tindakan tegas dari pihak satgas yang bertugas menjaga ketertiban penjualan,” ujarnya.
Sementara itu, HPMS juga mendesak Pemda Sula segera evaluasi serta memecat Kadis Disperindagkop Djena Tidore, Polri segera evaluasi kenerja Polres sula terkait mafia Mita, PT Pertamina pusat segera pecat Kepala PT. Pertamina Sula, Berantas mafia minyak tanah di sula, dan Satgas segera menuntaskan dugaan penggelapan Mita di sula. (tr03/red).