Publikamalut.com
Beranda Daerah Pernah Sunami di Kepsul, BMKG Bakal Buat Peta dan Sekolah Gempa Bagi Warga

Pernah Sunami di Kepsul, BMKG Bakal Buat Peta dan Sekolah Gempa Bagi Warga

Kordinator data dan Jaringan Informasi BMKG Ternate Hermizal (dok:PUBLIKAmalut.com/Anto)

PUBLIKA-Sanana, Badan Meteorologi, Krimetologi dan Geofisika, Stasiun Geofisika Ternate akan melaksanakan sekolah lapang gempa bumi dan penyesunan peta bahaya tsunami di Kabupaten Kepulauan Sula pada tahun 2023 mendatang.

“Kedatangan saya kesini ingin untuk menyuarakan tentang rencana  BMKG Stasiun Geofisika Ternate  pelaksanaan sekolah lapang gempa bumi di Sanana.” Ini disampaikan oleh Koordinator Data dan Jaringan Informasi Stasiun BMKG Ternate, Hermizal, dalam rakor, Selasa (8/11/2022)

Hermizal mengaku kegiatan sekolah lapangan gempa bumi di Sanana ini, karena pada tahun 1998 Kabupaten Kepulauan Sula pernah terjadi Gempa dan tsunami yang cukup tinggi, sehingga pihaknya merasa di wilayah Kepsul yang tepat untuk melakukan SLG atau Workshop bersama masyarakat.

“Salah satu buktinya pada 28 November 1998 di wilayah sula Taliabu itu pernah terjadi gempa dan menyebabkan stunami dan juga korban jiwa yang jatuh disitu, maka perlu ada pemahaman pada masyarakat,”katanya.. 

Kegiatan sekolah lapangan gempa bumi direncanakan di awal semester tahun 2023, sehingga kedatangan di Sanana  sekaligus bertemu Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepsul untuk mengkoordinasikan rencana kegiatan tersebut.

“Terkait dengan hal itu makanya kedatangan saya kesini untuk sebenarnya ingin bersilaturahmi ke Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), sekaligus bahas masalah mitigasi kemasyarakatan.”jelasnya.

Menurutnya, sifat gempa dan tsunami  memiliki sifat keberulangan sehingga menjaga kemurnian akan kejadian tersebut terjadi di generasi sekarang ataupun yang akan datang.

Bukan hanya itu, Ia pun menjelakan tujuan dari workshop atau kegiatan SLG yang berkaitan langsung dengan masyarakat, adalah mitigasi gempa dan ini sangat penting bagi BMGK.

“Jadi BMKG itu bukan sekedar dari sisi hulunya, dari sisi analisa data, kemudian menghasilkan produk informasi, tapi juga sekaligus mendisminasi atau menyebarluaskan kepada masyarakat dan juga dengan bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat akan informasi.” Tandasnya.

Hermizal juga mengungkapkan informasi yang sering di sampaikan oleh pihak BMKG pada saat terjadi gempa atau tsunami terkadang masyarakat menerima atau membaca tetapi mereka tidak paham.

Ia lantas memberi contoh, pihaknya memberikan informasi gempa terjadi di Sanana dengan kekuatan 5 skala lister atau 7 skala Lister yang berpotensi tsunami namum yang terjadi masyarakat bingung karena mereka memiliki pemehaman lemah terkait soal itu.

“Kalau masyarakat tidak tahu berarti tidak ada waktu Goldamtime atau waktu yang pas untuk mengalamatkan diri nah disinilah BMKG masuk untuk memberi peringatan dini maka akan harus dilakukan” Tutup Hermizal(tr03/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan