Banjir Rendam Puluhan Rumah di Desa Luari, Warga Boikot Jalan Trans Halmahera

![]() |
Warga Boikot jalan Tobelo -Galela (dok: PUBLIKAmalut.com/Al) |
PUBLIKA-Tobelo, hujan deras terjadi di diwilayah Halmahera Utara sejak siang sampai sore membuat sejumlah rumah di beberapa desa terendam banjir, yakni Rawajaya, Desa Gamsungi dan Gura, namun lebih para terjadi Desa Luari, sehingga membuat warga terpaksa memboikot jalan trans Halmahera antara Tobelo-Galela, Minggu (30/10).
![]() |
Kondisi banjir di Desa Luari Kabupaten Halmahera Utara (dok: Skrensot video amatir) |
Akibat dari banjir hampir 50 persen rumah warga dan jalan trans Halmahera terendam banjir, tinggi air mencapai lutut orang dewasa, sehingga warga sempat panik lantaran semakin kuat banjir dari gunung.
Salah satu warga Desa Luari Dhani mengatakan setiap hujan deras akan terjadi banjir serta material gunung yang berhaburan di jalan, terjadinya banjir ini karena salah satu leger sudah tidak layak lagi untuk di gunakan, kenapa, ukuran drainase tidak dapat menampung debit air disertai material, sehingga air meluap di jalan dan rumah warga.
“Banjir ini sudah berulang-ulang kali terjadi, namun tidak ada perhatian dari Pemda Halut, padahal ini sangat penting karen hampir sebagian besar masyarakat di Luari yang menjadi korban banjir,”jelasnya Minggu (30/10).
Banjir ini terjadi membuat sejumlah warga setempat panik dan sebagian warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, tak menunggu waktu lama sejumlah warga keluar dan langsung membersihkan selokan agar air bisa redam.”kami tidak menunggu hujan redah dan langsung membersihkan selokan, agar air yang turun dari gunung bisa teratasi agar rumah warga tidak di penuhi air,”ujarnya
Akibat banjir tersebut, lanjutnya, sejumlah warga kesal terhadap Pemkab Halut yang tidak memperhatikan hal tersebut, akhirnya memboikot jalan trans Halmahera sebagai bentuk protes, pemboikotan ini tidak akan di buka jika Bupati Halut tidak turun ke lokasi, rencananya mereka juga akan melakukan aksi pemboikotan besok (hari ini red).
“Masyarakat memboikot jalan utama ini sebagai bentuk protes terhadap Pemkab Halut, karena selama ini terjadi banjir mereka tidak memperhatikan, padahal di sepanjang jalan ini sudah tergenang air, hal ini terjadi lagi pada hari ini (kemarin red),”tuturnya.(Al/red)