Bupati Halteng Dorong Kolaborasi Pengusaha Lokal Dengan Investor
Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia memberikan penghargaan pada Bupati Halteng Edi Langkara (batik motif hitam).(dok: istimewa) |
PUBLIKA-HALTENG, Data Kementerian Investasi/BKPM menyebut angka investasi di Halmahera Tengah mencapai Rp28,21 triliun dengan 51 proyek. Realisasi pencapaian investasi tahun 2021 di cukup besar nilainya. Sehingga Halteng berada di peringkat ketiga pencapaian realisasi investasi tertinggi dari 508 kabupaten/kota se Indonesia.
Pencapaian ini, membuat Halmahera Tengah yang di pimpin Bupati Halteng, Edi Langkara ini mendapat penghargaan dari Kementerian Investasi/BKPM.
Bupati Halteng Edi Langkara menyatakan investasi yang besar ini harus dinikmati juga oleh pengusaha lokal atau UMKM yang berada di Halteng maupun Maluku Utara umumnya, sesuai arahan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.“Jadi saya kira arahan pak menteri investasi dan ini akan dijadikan sebagai tonggak untuk pelaku (usaha) daerah untuk kita bisa bicarakan,” katanya.
Pria yang dikenal dengan akronim Elang ini menyarankan agar pengusaha lokal mampu membangun komunikasi yang baik dengan pihak investor. Disamping itu, regulasi dari pemerintah pusat juga menjadi harapan pemerintah daerah dalam mendorong pembagian “kue” dari multi efek investasi yang ada di daerah. “Kita berharap pemerintah membuat regulasi yang mengatur tentang peran pihak ketiga yang harus menerima dengan pihak swasta daerah, itu yang harus dilakukan,” ucapnya.
Wasekjen DPP Golkar ini mengaku telah melakukan berbagai cara demi perjuangkan posisi pengusaha lokal. Bahkan, pihaknya pernah membahas hal tersebut dalam rapat segitiga dengan pemerintah pusat, yakni Kementerian Investasi dan Kemenkomarves (Kementerian Koordinator Kemaritiman dan investasi) di Jakarta.
Selain itu, rekomendasi pemerintah daerah juga tidak jalan saat dilayangkan ke pihak investor. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak lantaran dibatasi dengan kewenangan.“Lagi-lagi karena kita berharap pemerintah membuat regulasi yang mengatur tentang pihak investor harus menerima pihak swasta daerah untuk berkolaborasi, itu yang harus dilakukan,” tegas Elang.
Kolaborasi yang belum jalan baik di Halteng ini rupanya sudah dipantau oleh Bahlil, ia mengaku terus mengikuti perkembangan.“Di Halteng juga saya kira sudah begitu (kolaborasi) tapi kelihatannya masih morat-marit itu di Halteng, saya ikuti perkembangan. Memang investor ini harus didorong, dikasih pengertian agar mereka mau berbagi untuk sharing dengan teman-teman di daerah,” kata Bahlil.
Bahlil menyampaikan bahwa, sejak tahun 2020 ia mencoba mencanangkan kolaborasi antara investasi yang masuk di suatu daerah dapat berkolaborasi dengan pengusaha daerah.Untuk itu, mantan Ketua HIPMI itu telah menandatangani Peraturan Menteri Investasi/BKPM Tentang Kolaborasi.
“Sudah cukuplah orang daerah ini hanya dijadikan sebagai objek. Mereka harus berada untuk menjadi tuan di negerinya sendiri dengan memanfaatkan seluruh sumber daya alam dan potensi ekonomi di daerah itu,” tegas Bahlil.
Terakhir, Bahlil menambahkan, tidak bisa lagi kue ekonomi ini hanya kuasai oleh sekelompok orang. “Presiden perintahkan kepada kami untuk itu dibagi dan diarahkan untuk pemerataan, ini yang kita lakukan kolaborasi dengan UMKM,” pungkasnya saat acara penyerahan penghargaan kepada daerah dengan investasi tertinggi 2021. (Red)