Nilai Tukar Nelayan Malut Meningkat di Masa Pandemi Covid-19
Kepala Dinas DKP Malut Abdullah Assagaf didampingi sekretaris saat memberikan keterangan dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021. (dok:Publikamalut.com) |
PUBLIKA- SOFIFI, Dua tahun terakhir, Provinsi Maluku Utara (Malut), seperti daerah lain, masih dilanda pandemi Covid-19 yang berdampak pada semua lini kehidupan. Namun, di sektor perikanan, nilai tukar nelayan meningkat.
“Saat ini, berdasarkan data BPS nilai tukar nelayan (NTN) kita 105,90, naik 5 persen dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu 100,97. Sedangkan nilai tukar pembudidaya (NTPi) pada 2020 hanya 100,65, kini menjadi 103,83. Awalnya saya sempat khawatir karena ada hantaman gelombang covid-19, namun ternyata nilai tukar nelayan meningkat,”demikian dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara, Abdullah Assagaf, saat menyampaikan keterangan dalam kegiatan refleksi akhir tahun 202, di aula DKP Malut, Senin (27/12)
Abdullah menjelaskan, pada 2021 pihaknya telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan dengan lima program utama. Yakni program pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan budidaya, penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan, pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, dan program pengelolaan ruang laut.
“Selamat tahun 2021, target produksi perikanan tangkap sebesar 356.375 ton, namun realisasinya baru mencapai 293.214 ton pada triwulan III. Target produksi budidaya sebesar 207.140 ton sementara realisasinya baru 101.110 ton di triwulan III, dan target nilai ekspor perikanan Malut berdasarkan data dari BPKMP tahun 2021 mencapai USD 3.203.729. Angka ini melampaui target ekspor pada IKU yakni USD 2.000.000 USD,”ungkap alumni Alkhairaat ini.
Sementara, dari aspek pendapatan yang bersumber dari sektor perikanan, memang menjadi perhatian serius pihaknya. Itu sebabnya, realisasi PAD di tahun 2021 telah melebihi target pendapatan asli daerah (PAD) Rp 342.854.985, yang bersumber dari jasa kepelabuhan dan 207.539.000 dari izin usaha perikanan.
”Alhamdulilah untuk target PAD selama tahun 2021 telah tercapai bahkan melebihi dari yang ditargetkan,”kata Abdullah.(red)