Wujudkan Malut Cerdas, Kadisarpus Safari Literasi ke Halteng
Foto bersama Kadis Sarpus Malut (tengah) Bersama Kadisarpus Halmahera Tengah dan Kepala Bidang Perpustakaan Malut (kameja hitam) (dok: Disarpus Malut) |
PUBLIKA-HALTENG, untuk mendorong minta baca, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Malut, Muliadi Tutupoho didampingi Kabid Perpustakaan Usuri, Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Membaca, Sofia Mansur, Ketua Forum Taman Baca Maluku Utara, Mashur Tomagola, Pegiat Literasi, yang juga mantan ketua UKM Jurnalistik UMMU, Sri Dania Ambar. Melakukan safari literasi di Kota Tidore Kepulauan dan Halmahera Tengah, dengan dua unit mobil perpustakaan keliling, rombongan mengawali safarinya di TBM Masure, Desa Bale, Oba, Tikep, yang dikelola oleh Elzam Zami sejak 2019.Rabu (6/10/2021).
Elzam merupakan pegiat literasi yang sadar pentingnya menanamkan budaya membaca bagi anak-anak khususnya di pedesaan. “Kami ingin menggiatkan supaya anak-anak suka baca. kita pengen kasih kalau sebenarnya dunia itu tidak sekedar di Maluku aja tapi lebih luas, dan banyak hal juga yang Harus diketahui,” kata Elzam.
Koleksi buku TBM Masure memang masih terbatas, dan fokus pada bacaan anak-anak sekolah, mulai dari buku cerita hingga ensiklopedia. Disamping menyediakan bahan bacaan, Elzam juga memberikan bimbingan reguler membaca dan berhitung secara gratis bagi anak-anak desa setempat yang mau belajar. “Kedepan kami akan melatih pencak silat yang juga merupakan bagian dari upaya menarik minat baca anak-anak,”ujarnya.
Kadisarpus Malut kunjungan ke Perpustakaan Desa Were Halteng (dok: istimewa) |
Selain TBM Masure, Disarpus Malut juga melanjutkan kunjungannya ke Literasi Fogogoru Desa Were Mandiri, Halteng, pada pukul 22.00 Wit. Literasi itu didirikan pada tahun 2013 atas dasar musyawarah bersama pemerintah desa Were. Awalnya gedung itu hanya dijadikan tempat kursus dan perpustakaan yang dilengkapi dengan 14 unit komputer dan 600 judul buku.
“Kemudian kami ajak generasi muda mencoba untuk mengelola itu dengan sukarela. Di sini kmdijadikan sebagai rumah bersama, maka ada juga organisasi-organisasi sosial yang datang,” terang Ketua Literasi Fogogoru, Oesman Bakir
Bagi Oesman, yang terpenting dalam meningkatkan minat baca adalah mereka mengetahui keberadaan perpustakaan, sebagaimana yang dikatakan oleh Albert Einstein.“Satu-satunya hal mutlak yang harus Anda ketahui adalah lokasi perpustakaan”katanya.
Ia menuturkan, dalam perjalanan pengembangan literasi, mereka juga sudah menjalankan program Perpusnas RI yakni Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial karena perpustakaan tidak hanya tentang membaca buku tapi jauh dari itu adalah menerapkannya.
Beragam kegiatan sudah dilakukan, disamping kursus komputer yang kini sudah mencapai 400 lebih sertifikat kursus, mereka juga bersinergi dengan Disnakertrans Malut membuat pelatihan perbengkelan dan menjahit.“Saat ini bengkel dan penjahit masih jalan, kita mencoba melakukan advokasi dan diberikan bantuan oleh pihak swasta,”bebernya.
Sementara Kadisarpus Malut, Muliadi Tutupoho mengungkapkan pemerintah daerah tetap mendorong pengembangan literasi disetiap daerah, demi mewujudkan visi dan misi Gubernur dan Wagub KH. Abdul Gani Kasuba – M AL Yasin Ali, yakni Maluku Utara cerdas. “Untuk itu, safari literasi ini juga sekaligus kita menerima informasi langsung dari pegiat literasi untuk merancang program agar sejalan dengan kebutuhannnya,”kata Muliadi
Muliadi menyarankan agar para pegiat literasi ini mengadvokasi langsung ke keluarga, agar mendorong orangtua dalam memberikan edukasi kepada anaknya.
Menurutnya, jika orangtua sudah menyadari pentingnya peningkatan literasi demi kesuksesan anak kedepannya maka pelan-pelan budaya itu akan tumbuh dengan sendirinya di rumah.“Inilah yang kami dorong bersama, sehingga generasi muda kita tidak ketinggalan dengan daerah lainnya,” ucapnya (adv/red)