Prediksi Cuaca Sepekan, Potensi Hujan Lebat di Beberapa Daerah Maluku Utara

PUBLIKA-Ternate, Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini terpantau adanya pola konvergensi/pertemuan dan belokan massa udara di sekitar wilayah Maluku Utara yang memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di Wilayah Maluku Utara.
Umumnya, kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode 13 – 19 Januari 2025, berawan – hujan ringan dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif yang terjadi pada siang/sore, malam dan dini hari.
“Waspada terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi tersebut diantaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang,”Hal ini disampaikan kepala stasiun Sakimin dalam keterangan persnya, Selasa (14/01).
Sakimin menjelaskan kondisi cuaca hari ini, Selasa (14/01) potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat,Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula ,Kabupaten Pulau Taliabu dan sekitarnya.
Kemudian pada 15-16 Januari 2025, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di Sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Ternate , Tidore Kepulauan, Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan dan sekitarnya.
BACA JUGA:Kepala Bappeda: 5 Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana
Potensi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi 17-19 Januari 2025,di sebagian wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kota Ternate,Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan dan sekitarnya.
“Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan dan pohon tumbang serta mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana akibat angin kencang,”imbaunya.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.
“Menyikapi hal tersebut diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Wilayah Provinsi Maluku Utara,”kata Sakimin.(red)