Publikamalut.com
Beranda Daerah Gubernur Sherly: Proyek Jalan Trans Kie Raha Tumbuhkan Ibu Kota Sofifi

Gubernur Sherly: Proyek Jalan Trans Kie Raha Tumbuhkan Ibu Kota Sofifi

Gubernur Sherly Tjoanda Laos berpidato di gedung DPRD Malut (dok:ist)

PUBLIKA-Sofifi, Pembangunan jalan Trans Kie Raha, Tran Kie Raha adalah sala satu program prioritas untuk peningkatan percepatan pertumbuhan ekonomi  di ibu Kota Sofifi.

Gubernur Malut Sherly Tjoanda Laos dalam rapat paripurna DPRD jumat kemarin, mengatakan ibu Kota Sofifi telah menjadi ibu kota selama 26 tahun dan belum ada Airport. Bahkan Ibu Kota Sofifi sendiri pertumbuhan ekonominya tidak mencerminkan sebuah provinsi dimana pertumbuhan ekonominya 39 persen yang tertinggi se-Indonesia.

“Semestinya sebuah ibu kota yang dibutuhkan Airport, selama 26 tahun Sofifi belum bisa menghadirkan Airport, padahal koordinasi telah dilakukan, namun hasil studi itu tidak layak,”ujarnya.

Alasannya karena letak Sofifi yang terlalu dekat dengan Ternate yang juga memiliki Airport. Kedua, penduduk yang ada di sekitar Sofifi terlalu sedikit untuk sebuah Airport, ditambah daerah harus menyediakan lahan seluas 300 hektar untuk sebuah Airport.

BACA JUGA:DPRD Sahkan APBD Maluku Utara 2026, Begini Posturnya

“dengan berbagai pertimbangan saat ini ada Airport dengan skala Internasional yang suda di bangun oleh PT. Weda Bay di Kobe maka perlu dimaafkan,”katanya.

Karena dalam perjalanan, dirinya memimpin Provinsi Maluku Utara selama 8 bulan ini banyak Kementrian, banyak Investor Nasional maupun Internasional mau ke Sofifi kendalanya adalah konektivitas.

“Ke Sofifi mereka (investor) harus ke Ternate dan tidak semua investor itu nyaman menyebrang  melalui jalur laut,”bebernya.

Harapannya dengan adanya akses dari Jakarta bisa langsung ke Airport yang ada di Kobe maka konektivitas terhadap Sofifi bisa terbuka.

“y ada investor untuk hotel dan ada investor lain yang berhubungan dengan hilirisasi kelapa, hilirisasi rempah, hilirisasi perikanan yang akan datang melihat potensi Maluku Utara yang begitu luas,”terangnya.

Maka alternatifnya pemperpendek jarak dari Kobe ke Sofifi membutuhkan waktu 3.5 jam menjadi satu jam jika jalan Trans Kie Raha ini dibangun, dengan jarak Sofifi ke Ekor 27 kilo dan dari Ekor ke Kobe 36 kilo sehingga total sekitar 63 kilo.

“63 Kilo meter tersebut bisa di tempuh dengan waktu satu jaman itu adalah solusi saat ini yang paling realistis untuk Sofifi bisa memiliki akses terhadap Airport,”harapnya.

Sherly mengatakan pembangunan jalan Trans Kie Raha sebelumnya dirancang Rp 180 miliar dianggarkan pada APBD 2026, namun dilakukan evaluasi bersama BPKP dengan menurunkan nilai HPS.

“Setelah dievaluasi oleh BPKP angka yang keluar adalah Rp 90 miliar untuk sirtu sepanjang 29 kilo, 90 miliar itu nilainya kurang lebih 10 persen dari total belanja infrastruktur tahun ini atau 0.03 persen dari total APBD yang dimiliki oleh provinsi Maluku Utara.”Jelaskan.(red)

Komentar
Bagikan:

Iklan