Tidak Ingin Lahan Tercemar, Gubernur Surati Perusahaan Tambang di Haltim

PUBLIKA-Sofifi, Pemerintah Provinsi Maluku Utara kembali menghidupkan daerah Subaim Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) sebagai daerah lumbung padi Maluku Utara, rencananya akan dilakukan penanaman skala besar pada Bulan September 2025, menggunakan bibit unggul.
Namun kadang petani di Subaim gagal panen padi akibat limbah perusahaan tambang kerap mengaliri saluran irigasi dan ke lahan pertanian, Hal ini menjadi tanggapan serius Gubernur Malut Sherly Tjoanda Laos, dengan menyurat ke purusahan tambang dan kementerian terkait agar menangani limbah tersebut.
“Kami telah menyurati pada perusahan tambang terkait dan kementerian terkait agar segera menangani aliran limbah agar tidak teraliri ke lahan pertanian,”ujarnya.
Pasalnya Pemerintah Provinsi Malut bersama petani di Subaim akan melakukan penanaman padi serentak di lahan 1.500 hektar pada musim tanam bulan September 2025.
BACA JUGA:Bangun Sekolah Garuda, Pemprov Malut Siapkan Lahan 20 Hektar
“Saya tidak mau lahan produksi pertanian terganggu akibat dari limbah perusahaan tambang, saya minta segera beresin aliran limbah agar tidak mengalir ke saluran irigasi petani,”desaknya.
Sherly mengaku bahwa limbah nikel itu dapat mengikat nutrisi dalam tanah membuat padi tersebut tidak subur.(red)