Hari Kartini, Momen Gubernur Sherly Berdialog Dengan Siswa SD Hingga SMA di Ternate

PUBLIKA-Ternate, Dalam rangka semarak Hari Kartini, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos yang didampingi oleh Ketua TP PKK Provinsi Malut, Rusni Sarbin beserta Jajaran Forkompinda melakukan kunjungan ke SD Negeri 4 Kota Ternate ( SDN Monohutu), pada Senin (21/04/25).
Kedatangan Ibu Gubernur Sherly beserta rombongan disambut oleh Perwakilan siswa-siswi SD Negeri 4 Kota Ternate dengan pengalungan syal. Setelah itu Gubernur menuju halaman sekolah untuk menyapa siswa-siswi dari SD Negeri 3, 8 dan 10 yang sudah berbaris rapi menunggu kedatangan Ibu Gubernur dengan penuh antusias. Ada yang minta foto bersama maupun tanda tangan dari Ibu Gubernur.
Ibu Gubernur kemudian menuju ke pusat tempat acara di ruang kelas 1A dan kelas 2 untuk berdialog dengan siswa-siswi, dengan tema Dialog ” Anak Cerdas, Anak Berkualitas, Bebas Kekerasan Menuju Generasi Emas.”
Sebelum berdialog dengan para siswa-siswi, Gubernur Sherly sempat bernyanyi bersama para siswa.
Gubernur dalam sambutannya saat berdialog, mengatakan kepada para siswa bahwa anggota badan yang boleh disentuh orang selain selain orang tua yaitu pundak, kepala, sementara lutut ke bawah tidak boleh disentuh.
” Jika ada yang pegang, lapor polisi, biar polisi yang datang tangkap orangnya,” pesan Ibu Gubernur.
Gubernur menegaskan, bahwa tidak boleh laki-laki memegang perempuan, jika ada yang berbuat demikian bisa diproses secara hukum, dengan penjara 15 tahun sampai 20 tahun.
Gubernur menjelaskan, berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002, negara memberikan perlindungan terhadap anak, dengan perubahan terbaru Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
BACA JUGA:Pemprov Bahas Usulan Trayek Kapal Perintis di Wilayah Maluku Utara
” Jadi Undang-undang melarang anak-anak dipukul, penyiksaan, tadi kata Pak jaksa bisa dihukum penjara 15 tahun.” Ujarnya.
Diakhir sambutannya, Gubernur mengingatkan, kalau terjadi kekerasan terhadap anak didik, anak-anaknya dilindungi Undang-undang nomor 35 tahun 2014, dengan melapor kepada polisi untuk diproses.
Acara dirangkaikan dengan penyerahan bingkisan kepada para siswa berupa botol minuman serta lunch box yang dibagikan oleh Gubernur, diterima para siswa-siswi dengan penuh sukacita.
Sebelum orang nomor satu di Pemprov Malut melakukan kunjungan kerja ke SMA Negeri 4 Kota Ternate. Kedatangan Gubernur beserta rombongan langsung disambut penuh antusias para siswa siswi SMA Negeri 4, pada Senin (21/4/25).
Melalui sambutannya Sherly mengatakan, Kunjungan kali ini bukan hanya untuk memperingati hari kartini dengan ritual tapi dengan aksi nyata.
Menurutnya, hri ini telah dimulai sosialisasi bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan PKK se-provinsi Maluku Utara.
Apa yang di sosialisasikan di tingkat SD, SMP dan SMA, masing-masing dengan level yang berbeda.
“Untuk di SMA, sosialisasinya tentang pecegahan, pelecehan, kekerasan dan pernikahan dini.”. Ucap gubernur.
BACA JUGA:Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di Malut Masih Tinggi, Ini Akar Penyebabnya
Selain itu, gubernur juga menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Lagi meracik apa yang dibutuhkan SMA jika lulus nanti bisa langsung bekerja. Begitu juga dengan prodi S-1 yang ada di Universitas ketika selesai bisa siap bekerja.
Gubernur perempuan pertama di Malut ini juga berdialong langsung dengan para siswa dan memberikan motivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua DWP Provinsi Maluku Utara, Darmawati Syamsuddin, Staf Ahli hukum, politik dan pemerintahan, Hairiyah, Kadis DP3A, Musrifah Alhadar, Kabag MKP, Ridwan Harun, Kabag Protokol Nasrin Djabar, Kepala SDN 4 Kota Ternate beserta jajarannya, serta para siswa-siswi beserta orang tua.(red)