Publikamalut.com
Beranda Daerah Kampung Nelayan Merah Putih Dibangun 6 Titik Maluku Utara

Kampung Nelayan Merah Putih Dibangun 6 Titik Maluku Utara

Plt Kadis Kelautan dan Perikanan Malut Fauji Momole (dok:PUBLIKAmalut)

PUBLIKA-Sofifi, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun kampung nelayan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Maluku Utara, dengan nilai pembangunan mencapai Rp 132 Miliar.

Plt Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP) Malut, Fauji Momole, saat diwawancarai awak media pada Kamis 10 Juli 2025 di Sofifi, menjelaskan bahwa Malut mendapatkan program Kampung Nelayan Merah Putih sebanyak enam titik yang tersebar di enam kabupaten dan kota di Malut

“Di antaranya, Desa Bajo, Kabupaten Sula, Desa Wasilei, Halmahera Timur, Desa Loleo Halmahera Tengah, Loloda, Halmahera Utara, Desa Tuada, Halmahera Barat, Morotai,” katanya.

Menurut Fauji, dari enam titik kampung nelayan merah putih, lima titik kampung nelayan berbasis pada kegiatan perikanan tangkap, sementara satu titik di Halmahera Barat difokuskan pada kegiatan perikanan budidaya

“Program Kampung Nelayan Merah Putih ini ada seratus titik di seluruh Indonesia, dari tiga puluh delapan provinsi, Malut mendapatkan enam titik kampung nelayan merah putih di tahun 2025. Dari tiga puluh delapan provinsi, Malut paling terbanyak mendapatkan Program Kampung Nelayan Merah Putih,” ungkapnya.

Fauji menjelaskan bahwa tidak semua kabupaten dan kota bisa langsung diakomodir dalam program ini karena keterbatasan alokasi anggaran nasional.

Namun, ia memastikan bahwa daerah yang belum masuk dalam program tahun ini akan dimaksimalkan pada tahun anggaran berikutnya.

“Sementara untuk beberapa kabupaten dan kota yang lainnya akan dimaksimalkan pada tahun anggaran berikut. Karena tidak semua bisa diakomodir dalam waktu yang bersamaan karena keterbatasan alokasi yang tersedia,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa dari enam titik tersebut, total anggaran yang tersedia mencapai Rp132 miliar, di mana setiap titik akan mendapatkan alokasi sebesar Rp22 miliar.

“Sementara DAK sampai hari ini belum tahu kepastiannya, tapi melalui Kampung Nelayan Merah Putih ini kita ada injek anggarannya,” kata Fauji.

Fauji juga menyampaikan harapan besar agar setelah program ini dijalankan, pengelolaan sektor perikanan di Malut jauh lebih baik, khususnya dalam hal penanganan hasil tangkapan yang selama ini menjadi masalah klasik nelayan.

”Harapannya setelah program ini dilaksanakan, pengelolaan perikanan kita jauh lebih baik ke depan. Terutama kaitannya dengan penanganan hasil tangkapan,” ungkapnya.(red)

Komentar
Bagikan:

Iklan