Aksi Tuntut DOB Sofifi Kembali Berlanjut

PUBLIKA-Sofifi, Aksi dengan tuntutan pembentukan daerah otonom baru (DOB) Kota Sofifi kembali disuarakan oleh warga di Halaman Kantor Gubernur Maluku Utara, Selasa (22/07).
Salah satu orator aksi, Baim menyampaikan bahwa aspirasi yang terus disuarakan tidak boleh dianggap angin lalu. Harapan masyarakat Malut terhadap pemerintah provinsi sangat besar, terutama dalam mewujudkan pemerataan pembangunan melalui pemekaran wilayah.
“Kami mohon dengan sangat agar Gubernur Malut jangan mengecewakan jutaan aspirasi masyarakat Malut,” tegasnya.
“Jangan menghianati Pasal 91 Ayat 1 dan Pasal 20 Ayat 2, yang memerintahkan bahwa Ibu Kota Provinsi Malut yang berkedudukan di Sofifi selambat-lambatnya difungsikan 5 tahun, tapi ini sudah 25 tahun,” sambungnya.
Baim juga menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa, melainkan suara dari hati yang telah lama menahan ketidakpastian.
“Untuk itu, di bawah terik matahari ini kami sampaikan kegelisahan kami. Kami suarakan kegundahan kami. Tidak ada kata lain, tidak ada tawar-menawar,” serunya.
Orator lainnya juga menyampaikan, bahwa perjuangan ini merupakan gerakan bersama masyarakat Oba dan didukung penuh oleh warga dari berbagai wilayah.
“Perjuangan DOB Sofifi ini berada di belakang Gubernur. Kami orang Oba yang mendukung penuh pemekaran ini,” ucapnya.
BACA JUGA:Gubernur Maluku Utara Intens Berkomunikasi, Peluang DOB Sofifi Terbuka
Sementara itu, Wahyu, peserta aksi asal Halut, turut menyuarakan pandangannya. Ia mengaku datang jauh-jauh tanpa biaya dari siapapun, hanya demi menyampaikan dukungannya terhadap perjuangan DOB Sofifi.
“Percuma Gubernur bicara di pusat tapi tanpa dukungan masyarakat, pasti tidak bisa. Percuma Gubernur bicara di hadapan Presiden tapi kita tidak mendukung. Untuk itu kita semua harus mendukung DOB Sofifi ini,” tegas Wahyu.
Wahyu menambahkan bahwa keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk mendorong pemerintah pusat agar segera merealisasikan pemekaran.
“Saya dari Halut datang dari jauh untuk menyampaikan pendapat saya, tanpa ada yang biayai. Kami sebagai putra daerah wajib mendukung DOB Sofifi,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan keyakinannya terhadap kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda yang dinilai cerdas dan mampu menangkap aspirasi masyarakat.
“Buat Gubernur Malut, biar tidak ada di sini, namun dengan kecerdasan Ibu Gubernur, kami yakin beliau mampu melihat dan mendengar hati nurani kami yang menginginkan DOB Sofifi dimekarkan,” tutup Wahyu.(ril)