Rentang Kendali Jadi Tantangan Cabang Dikbud Taliabu

PUBLIKA-Taliabu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara untuk wilayah Kabupaten Pulau Taliabu, Ahmad Jamaluddin, mengungkapkan kesulitan rentang kendali yang cukup jauh antara Kabupaten Pulau Taliabu dan Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Sofifi.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengurusan berbagai persoalan administrasi, khususnya urusan keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Menurut Ahmad, kondisi geografis yang memisahkan Taliabu dari pusat administrasi provinsi membuat setiap perjalanan dinas harus melalui rute panjang dan memakan waktu cukup lama.
“Perjalanan dari Taliabu ke Sofifi itu butuh waktu dua hari, belum termasuk waktu tunggu kapal. Jadi kalau pergi-pulang, itu bisa makan waktu empat hari. Belum lagi biaya yang dikeluarkan, sekali jalan saja bisa habiskan sekitar lima juta rupiah,” ungkap Ahmad saat ditemui media, Minggu (29/6/2025).
Namun, besarnya biaya perjalanan tersebut belum sebanding dengan alokasi anggaran yang diberikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk Cabang Dinas.
“DIPA yang kami terima terlalu kecil untuk membiayai operasional pengurusan administrasi yang rutin harus dilakukan ke Sofifi. Kondisi ini tentu menyulitkan pelayanan kami, padahal ini menyangkut kebutuhan mendasar lembaga pendidikan,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Ahmad sengaja menempatkan orang yang dekat dengan pusat pemerintah provinsi yang menjadi tenaga pendukung untuk kerja di Ternate atau Sofifi guna membantu pengurusan administrasi dan keuangan.
“Kalau ada staf yang ditempatkan di Ternate atau Sofifi, maka proses pengurusan bisa lebih cepat dan efisien, tanpa harus selalu memberangkatkan pegawai dari Taliabu yang biayanya besar dan waktunya lama,” tegasnya.
Ahmad berharap, pemerintah provinsi dapat mempertimbangkan kebijakan ini demi mendukung kelancaran tugas-tugas pelayanan pendidikan di daerah terluar seperti Pulau Taliabu.(red)