Mahasiswa PPL Polisikan Seorang Guru PNS Di Kepsul. Ini Kronologinya

![]() |
Ilustrasi penganiayaan (dok: istimewa) |
PUBLIKA-Sanana, Seorang mahasiswa Stai Babullah Sula, Nurindah Tidore (22) yang sedang melaksanakan program kampus praktek pengenalan lapangan (PPL) di sekolah Madrasah Aliyah Negeri Sanana Kabupaten Kepulauan Sula. Terpaksa melaporkan seorang guru pegawai negeri sipil (PNS) dengan inisial UJS alias Umar (pelaku) yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Nurindah (korban).
Peristiwa ini terjadi pada 22 Oktober 2022 lalu, di dalam ruangan kantor sekolah Madrasa Aliyah Negeri Sanana, Desa Fatcei, Kecamatan Sanana, sekitar pukul 10.00 wit. Namun korban baru mendatangi SPKT Polres Sula, Senin (31/10). laporan tersebut telah diterima berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan polisi, nomor (STTLP)/182/X/2022/SPKT, atas dugaan Penganiayaan.
Nurindah mengatakan kepada awak media, di depan kantor SPKT Polres Sula menceritakan, kronologisnya bermula selesai upacara memperingati hari santri, korban masuk ke kantor duduk sebentar, lalu keluar ke warung membeli minuman, sambil jalan masuk di sekolah tiba-tiba mendengar suara motor dengan gas tinggi yang ditumpangi pelaku, lalu korban bergeser kananan dekat tempat duduk dan pelaku dengan motor berhenti tepat di samping korban. Waktu itu dirinya menggunakan pakaian kain gamis lantaran upacara hari Santri.
“Pak guru (pelaku) menyampaikan kata-kata kasar pada korban, kamu tuli ya jadi tidak dengar suara motor main-main gas dari tadi. Tapi saya menjawab dengan suara yang agak rendah, dengan berkata Pak guru ini bukan tempat parkir dan tapi pelaku langsung respon saya dengan kalimat lancang. Namun saya pikir pak guru hanya bercanda dengan kata lancang yang pak guru lontarkan kepada saya,”ucapnya.
Lanjut Nurindah, karena dirinya menganggap hnya bercanda, dirinya kemudian berjalan untuk masuk ke kantor, namun di depan pintu kantor sekolah, pelaku bertanya, kamu (korban) siswa ya sambil masuk ke dalam kantor.
“saya mahasiswa PPL dan pelaku merespon dengan kata “Oo” mahasiswa PPl lancang. saya tidak menerima perkataan kasar itu lalu saya balik mengatakan maaf pak lancang bagaimna kah memang benar itu bukan tempat parkir”ceritanya.
Pelaku langsung menampar pelaku, dan langsung berjalan pergi, korban tidak terima tindakan pelaku, langsung melempar dengan tas bawaannya, pelaku kemudian berbalik dan melayangkan pukulan ke wajah korban, pelaku kemudian mencekik leher korban dan jatuh dilantai pelaku kembali menginjak bagian paha korban.
“Melihat kejadian itu, guru-guru langsung berteriak pak jangan itu perempuan, namun saya terjatuh, pelaku masih menginjak saya dibagian paha, pelaku kemudian mau injak dibagian perut saya, namun guru-guru cepat mendorong pelaku. Akibatnya korban mengalami luka lebam dibagian pipi bawah mata,”ungkapnya.(tr-03/red)