PUPR Malut Bersama Pihak Balai Duduk Bahas Pembangunan Sofifi
Rapat bersama antara Dinas PUPR Malut bersama Polda serta pihak Balai Kementerian PUPR (dok: Supardi M Tiakoly) |
PUBLIKAmalut,
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Raung (PUPR) Provinsi Maluku Utara bersama
dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Balai Wilayah Sungai (BWS), Balai
Prasarana Pemukiman (BPPJ) Wilayah
Maluku Utara serta Polda Malut dan instrasi terkait duduk bersama bahas
pembangunan ibu Kota Sofifi.
Rapat
pembahasan pembangunan Sofifi ini dipimpinan langsung Kadis PUPR Malut Saifudin
Djuba, berlangsung d aula kantor PUPR Malut, sebelum melakukan rapat bersama,
kegiatan diawal dengan peninjauan perumahan Polda, dan lokasi Bandara Loleo,
Selasa (23/8).
PPK
Rumah Susun Satker Perumahan Sadli Soleman menjelaskan, Untuk mendukung
jalannya roda pemerintahan di Kota Baru Sofifi salah satu infrastruktur
pendukung adalah perumahan, sedangkan jumlah ASN Pemprov sebanyak 7.000, Polda
sekitar 2.000, dan belum lembaga fertikal lain.
“Jadi
total ASN secara keseluruhan di kisaran 10.000, jika masalah anggaran di
bebankan kepada APBN hal ini tidak akan mungkin, sehingga ada beberapa skema
yang di upayakan, misalnya Pemprov bekerja sama dengan investor pengembangan,
tapi Pemda yang siapkan lahan sehingga harga rumah bisa terjangkau,” kata
Sadli.
Kepala
Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara T. Nur mengaku tetap
mendukung proses percepat pembangunan ibu kota Sofifi, dan pekerjaan kita tahun
ini membangun pengamanan pantai di Sofifi, dan itu sudah kita laksanakan.
“Tapi
berdasarkan arahan dari pa Mentri kami untuk daerah-daerah Sofifi belum ada
pembangunan 2023, tapi ada pengecualian, tergantung perintah presiden atau
Mentri, jadi yang kita lakukan saat ini adalah Operasi Pemiliharaan Optimalisasi
dan Rehabilitasi (OPOR),” akuinya.
Sementara
itu kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku Utara
Herdianto Arifin mengatakan, pihaknya saat ini menangani dua ruas jalan Nasional,
yaitu ruas jalan Sofifi -Dodinga dan Sofifi-Akelamo dengan panjang sekitar 70
kilometer.” Jadi awalnya kita di suruh menangani ruas jalan Sofifi ke
bandara Kuabang Kao, akan tetapi di tengah perjalanan batal, pada ahirnya kita
di suruh kerjakan pelebaran jalan dari kantor Gubernur menuju bandara
Loleo,” jelasnya.
Sedangkan,
kepala Balai Prasarana Pemukiman (BPPJ) Wilayah Maluku Utara Irman Aksara
mengatakan, untuk pemakaian air di kota Sofifi yang di produksi sekitar 40
liter permenit, sambungan rumah 1.500 Sr, jadi untuk sementara pemakaian air
pada rumah dengan jangka pendek di wilayah Sofifi masih bisa mencukupi.
Akan
tetapi yang menjadi catatan kata dia, ada di waktu waktu tertentu kualitas air
kurang bagus.” ini yang menjadi perhatian bagi pihak pengelola. Sehingga ini
harus di perbaiki karena informasi ini nantinya kita sampaikan ke pemerintah
pusat,” jelasnya.
Sementara
itu kadis PUPR Saifuddin Djuba mengaku apa kita sudah dengar bersama
penyampaian yang di sampaikan pemerintah provinsi dan lembaga fertikal, pada intnya punya niat yang sama untuk percepata pembanguan Sofifi kedepan.
“Jadi
salah satu infrastruktur pendukung adalah air bersih itu sangat penting harus
di dorong, dan BPJN akan membangun trase dari Sofifi menuju bandara Loleo, dan
kita Pemprov akan terus berkoordinasi dengan seluruh balai agar rencana kita
bisa terealisasi,” harap Saifuddin.(red)