Publikamalut.com
Beranda News DLH Provinsi Malut Gelar Webinar Internasional

DLH Provinsi Malut Gelar Webinar Internasional

Tema Webinar internasional(dok: istimewa)

PUBLIKA-SOFIFI, Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Malut akan menggelar web seminar (Webinar) internasional bertajuk Peningkatan Peran Serta Stakeholder Terhadap Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim Global”.

Rencana waktu pelaksanaan seminar ini 5 Maret 2020 pukul 15-18 WIT melalui zoom meeting yang dapat diakses melalui link https://us02web.zoom.us/j/84162300311?pwd=NkRcaS9DaWYyckhBenl5aWNLd2MxZz09. Link pendaftaran https://bit.ly/Webinar PerubahanIklim2022 dengan peserta terbatas 100 orang.

Seminar internasional ini menghadirkan para narasumber, terdiri dari pakar dan ahli yang berpengalaman di bidangnya terkait perubahan iklim baik di dunia maupun Indonesia pada khususnya, Prof. Jatna Supriatna, Ph, D Dosen S3 pada SIL UI Jakarta dan Paul Macklin, Ph. D Dosen  Universitas Pendidikan Ganesha Bali, akan menyampaikan materi management pengelolaan mangrove dan pengaruh kelestariannya terhadap iklim global.

Seminar perubahan iklim ini akan di pandu langsung Kadis DLH Malut Fachrudin Tukuboya, dan dibuka secara resmi oleh Sekertaris Dearah Provinsi Malut Samsuddin A Kadir.

Kepala DLH Malut Fachrudin Tukuboya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/3) mengaku bawah maksud dan tujuan seminar ini untuk memberi pemahaman yang lebih luas tentang efek gas rumah kaca terhadap perubahan ilim dan penangannya.

“Tujuannya dapat memberikan kontribusi pemikiran dan gagasan-gagasan dalam penanganan pengendalian perubahan iklim dari sumbernya sampai kepada masyarakat sebagai penerima dampak-dampak tersebut,”katanya.

Fachrudin mengaku Krisis ikim di dunia mulai dirasakan telah menyebabkan gangguan keseimbangan alam dan keutuhan ekologi. Indonesia sebagai salah satu Negara Kepulauan juga telah mersakan dampak-dampak tersebut. “Pemerintah dalam upaya penanganannya telah berupaya mengendalikannya dengan upaya dari hulu dengan mencoba menginventarisir gas rumah kaca sehingga dapat dilakukan mitigasi dan adaptasi secara dini,”ujarnya.

Menurutnya pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkontrol juga memberikan damapak signifikan. Provinsi Maluku Utara sebagai salah satu Provinsi yang mengandalkan pertambangan dan industinya sebagai Pemasukanan PAD terbesar perlu berhati-hati dalam pengeloaan lingkungannya terkait peningkatan efek gas rumah kaca.  

“Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim diharapkan dapat terus dilakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan perkembangan informasi dan teknologi yang terus berkembang,”terangnya.

Ia menambahkan, diharapkan dengan seminar ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan penanganan perubahan iklim, selain itu pemahaman terkait perubahan iklim juga dapat terus disosialisasikan sampai kepada seluruh lapisan masyarakat di tingkat pedesaan yang masih menggunakan sumberdaya alam sebagai sumber mata pencaharaiannnya. (red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Iklan