Deprov Minta Gubernur AGK Intervensi Angka Kemiskinan di 2 Daerah
Foto Pimpinan Deprov Malut saat menggelar rapat paripurna (dok:Ulfa/Humas Deprov for PUBLIKAmalut.com) |
PUBLIKA-SOFIFI, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara mendesak pada Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba mengintervensi angka kemiskinan di dua daerah tambang yakni Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah melalui kebijakan program pemerintah.
Wakil Ketua Deprov Malut Sahril Taher mengaku bahwa pertumbuhan ekonomi di Malut meningkat karena tumbuhnya sektor pertambangan, namun angka kemiskinan di dua kabupaten ini sangat tinggi ini yang menjadi masalah.”dua daerah ini merupakan daerah pertambangan, tapi angka kemiskinan tinggi, ini berarti masyarakat hanya sebagai penonton,”katanya.
Mantan Ketua DPD Partai Gerindra Malut itu mengaku untuk menurunkan angka kemiskinan, Pemerintah Provinsi maupun kabupaten harus hadir mengintervensi angka kemiskinan melalui kebijakan.”Pemerintah harus menurunkan angka kemiskinan di dua daerah, melalui program pemberdayaan masyarakat,”ujarnya.
Lanjut Politisi Partai Gerindra itu menuturkan bahwa hanya dua program yang bisa didorong untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, yakni sektor pertanian dan perikanan.”untuk menurunkan angka kemiskinan di dua daerah, maka Pemprov Malut maupun Pemda Kabupaten memperkuat sektor pertanian dan perikanan,”desakmya.
Sahril mengatakan mengatasi masalah kemiskinan ini menjadi skala prioritas Pemprov di tahun 2023 dengan mendorong sektor pertanian dan sektor perikanan.”kalau berbicara skala prioritas maka konsekuensinya di anggaran, dalam posisi ini DPRD siap mendorong,”ujarnya.
Sementara Sekertaris Dinas Pertanian Malut Mochtar Husen saat dikonfirmasi mengaku sebagai pelaksana kebijakan dan program Gubernur Malut, Dinas Pertanian Malut akan menindaklanjuti apa yang menjadi usulan DPRD, apa lagi mendapat dukungan dari DPRD Malut.”kami akan mendorong sektor pertanian di Haltim dan Halteng, apa lagi mendapat dukungan dari DPRD Malut,”singkatnya.(red)