Kadis Perindagkop Halut: SPBU Jangan Main-Main!
Kepala Dinas Perindagkop Halut, Nyoter Koenoe (dok: Faisal/Publikamalut.com) |
PUBLIKA-TOBELO, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop) Kabupaten Halmahera Utara
menemukan 117 kios kecil belum memiliki izin penjualan pertalite dan petramax. BBM jenis ini diperoleh dari pihak yang siaga dengan mobil.
Hal itu diketahui Disperindagkop saat melakukan survei di Kecamatan Tobelo dan Tobelo Selatan, setelah pertalite dan petramax, langka. Juga beredarnya isu peralihan dari pertalite ke pertamax.
“Kami sudah mendata 117 kios di tujuh Desa di Kecamatan Tobelo dan Tobelo Selatan. Karena sudah terjadi antrian di SPBU sehingga kami mendata, mendapat tanggapan. Pada intinya,
penjualan minyak di kios-kios kecil tak ada izin sehingga ini menjadi tanggung jawab kita bersama,”kata Kepala Dinas Perindagkop Halut, Nyoter Koenoe, Rabu (17/11).
Dari kios-kios kecil tersebut, Nyoter mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari mana BBM itu diperoleh.
“Dari hasil survei kami ke kios-kios kecil, mereka mengatakan bahwa BBM yang didapat itu dari pihak ketiga. Proses kerja mereka, ada yang stay dengan mobil,”tuturnya.
Dia mengatakan, hal itu menjadi catatan SPBU sehingga ke depan tidak terjadi lagi. “Karena pada akhirnya Pemda yang disalahkan,”ujarnya seraya menegaskan, “karena adanya penimbunan BBM, kami sebagai Pemda hanya meminta pihak SPBU jangan main-main. Jika kedapatan maka kami tidak segan-segan menutup SPBU yang bermasalah.”
Selain itu, Nyoter mempertanyakan, isu peredaran resmi untuk peralihan pertalite ke pertamax, apakah sudah ada izin resmi. Jika ada, menjadi bahan kajian Pemda Halut.
“Kami sudah menyurat ke Pertamina, memohon untuk stok BBM apakah ada SOP (standar operasional prosedur). Jika ada, kami ingin tahu hal tersebut,”ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknyan juga telah menurunkan anggota (pegawai Disperindagkop) untuk mengawasi pengisian BBM di SPBU. Dan, perkembangan di lapangan, pembelian minyak menggunakan galon sudah berkurang. Dia berharap, ke depan tak ada lagi kelangkaan BBM, apalagi menjelang natal dan tahun baru.
“Menghindari bias penafsiran dari masyarakat atas kelangkaan BBM di SPBU karena ada penimbunan, Pemda harus hadir untuk melayani masyarakat, serta mengawasi jalannya pengisian BBM di SPBU,” pungkasnya. (tr-01/red)