Master Plan 4 SKPT Program LIN Malut Dibahas
Aktifitas pelabuhan perikanan (dok istimewa) |
PUBLIKA-Sofifi, Kementerian Koordinator Bidang Maritim (Menkomaritim) dan Pemprov melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Malut kembali melakukan rapat bersama untuk membahas master plan empat sentral Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) program lumbung ikan nasional (LIN) di Provinsi Malut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Malut Abdullah Assagaf saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (1/6/2021), menuturkan sebanyak 14 pelabuhan perikanan yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Malut akan bernaung di bawah 4 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu.
Abdullah menyebutkan 14 pelabuhan perikanan yang tersebar di 4 SKPT ini pertama SKPT terdiri dari pelabuhan perikanan (PP) Tiley dan PP Daeo Kabupaten Pulau Morotai, Pelabuhan Perikanan Tobelo Halmahera Utara dan PP Mintinting Haltim. SKPT 2 Terdiri dari PP Dufa-Dufa Ternate PP Goto Tikep PP Tuada Halbar dan PP Weda dan PP Gebe Halmahera Tengah, desangkan SKPT 3 PP Bacan dan PP Sayoang Halmahers Selatan, sementara SKPT 4 itu pelabuhan perikanan Wainin Kepulauan Sula.
“rapat kemarin dipimpin langsung Asisten deputi perikanan tangkap Kemenkomaritim hadiri oleh Kepala balai satu sampai lima, kepala Pelabuhan Nusantara, kepala Karantina Perikanan dan beberapa stekholder lainnya bahas terkait master plan 14 pelabuhan di Malut,”ungkapnya.
Lanjut dia Provinsi Malut sebagai lumbung ikan nasional pembangunan infrastruktur akan dimulai Perubahan anggaran tahun 2021 dan tahun 2022, dimana berdasarkan rencana usulan anggaran Rp 1.21 Triliun.”program LIN ini mulai jalan di perubahan anggaran, namun untuk pembangunan infrastruktur action di tahun 2022 dengan nilai anggaran Rp 1.21 triliun,”singkatnya.(*)