Erupsi Gunung Ibu Status Awas, 120 Warga Mengungsi

PUBLIKA-Halbar, Erupsi Gunung Api Ibu Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara, terus menerus hingga naik status ke level IV atau awas, membuat 120 warga terpaksa mengungsikan diri di Gereja Tongotesungi di Desa Akesibu Kecamatan Ibu, Kamis (16/1).
Pasalnya erupsi Gunungapi Ibu kembali terjadi pada Kamis (16/1) pukul 15:454 WIT. tinggi kolom letusan teramati ± 1500 m di atas puncak (± 2825 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.
Akibat dari erupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi perluasan kawasan rawan bencana Gunungapi Ibu yaitu dalam radius 5 km dan sektoral 6 km dari bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunungapi Ibu.
Sementara itu, perluasan sektoral ancaman lahar dan lava pijar yang direkomendasikan oleh PGA Ibu meliputi enam desa di Kecamatan Tabaru antara lain: Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan persnya, BNPB telah menerjunkan tim asesmen awal ke Halmahera Barat guna koordinasi penanganan darurat erupsi Gunungapi Ibu bersama BPBD dan pemerintah daerah setempat. Tim ini dipimpin oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati.
“Hingga hari ini, BPBD Halmahera Barat bersama pemerintah daerah setempat terus melakukan upaya kesiapsiagaan berupa pembagian masker kepada masyarakat serta mempersiapkan titik pengungsian sementara,”ujarnya.
BACA JUGA:Erupsi, Gunung Ibu Naik Status Awas, BNPB Siaga Evakuasi Warga
Menurutnya terdapat lima titik pengungsian yang telah siap digunakan untuk menampung hingga 3.000 pengungsi, yakni Gereja Tongotesungi dan Gereja Tua Gemih Sion, Desa Akesibu. SMKS Anak Negeri, Kecamatan Ibu, Kantor Desa Tongute Sungi. SD Inpres 18 Desa Akesibu.
“Terdapat 63 KK atau 120 jiwa pengungsi yang terdiri dari 46 anak, 11 balita, 21 lansia, 42 dewasa. Para pengungsi berasal dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Soasangaji, Borona, dan Todoke telah diungsikan ke Gereja Tongotesungi,”ungkapnya.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunungapi Ibu, serta mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat.
Penduduk yang berada di luar radius 5 km dan berada di luar sektoral utara 6 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker) dan kacamata,”imbaunya.(red)