Publikamalut.com
Beranda Ragam Dikbud Segera Luncurkan Program GEMAS Malut

Dikbud Segera Luncurkan Program GEMAS Malut

Kadikbud Malut Abubakar Abdullah

PUBLIKA-Sofifi, Angka anak tidak sekolah (ATS) di Provinsi Maluku Utara berdasarkan data Pusdatin mencatat sebanyak 35 ribu ATS, yakni anak tidak pernah sekolah, anak bersekolah tapi tidak melanjutkan dan anak putus sekolah, ini belum diketahui penyebabnya.

Untuk menurunkan angka  ATS ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Malut akan meluncurkan salah satu program gerakan mengembalikan anak sekolah (GEMAS) Maluku Utara (Malut).

“Program ini rencananya akan diluncurkan pada tahun 2026 bertepatan dengan hari pendidikan nasional,”ujarnya.

Lanjut Abubakar menjelaskan program ini, anak yang putus sekolah, bisa kembali bersekolah, pada sekolah terbuka, hal ini telah dilakukan di beberapa provinsi lain, tujuannya apa untuk menurunkan angka anak tidak sekolah.

“Kami belum ketahui penyebab anak tidak sekolah atau putus sekolah apakah faktor ekonomi, lingkungan atau faktor lain, untuk mengantisipasi itu Gubernur memerintahkan untuk membangun sekolah terbuka, agar anak-anak yang putus bisa kembali sekolah,”harapnya.

Abubakar mengaku setelah dilantik sebagai Kadikbud ada dua amanah disampaikan Gubernur dan Wagub terkait pendidikan Maluku Utara kedepan, yakni memaksimalkan akses pendidikan dan mutu pendidikan.

“Akses pendidikan yang harus dipenuhi. Hal ini menjadi perhatian serius Gubernur dan Wagub agar  anak Malut tidak lagi  putus sekolah, maka akses pendidikan harus dibuka,”ucapnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/kota, untuk mendorong PKBM baik paket A, B dan C, untuk membuka ruang bagi anak-anak untuk bersekolah.

“Ini butuh kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak terutama masyarakat. Karena anak putus sekolah di Malut terbilang cukup tinggi, penyebabnya apa, sampai saat ini belum ada penelitian secara ilmiah,”ujarnya.

“Pemerintah povinsi telah melakukan investasi melalui beberapa kebijakan yakni bebaskan uang komite dan beberapa kebijakan lainnya, , Dikbud juga berencana akan intervensi pada anak yang kurang mampu dengan menyiapkan seragam,”kata Aka sapaan akrab Abubakar menambahkan.

Sementara mutu pendidikan juga menjadi perhatian dengan meningkatkan guru tersertifikasi. “Mutuh pendidikan ini tergantung pada guru, dan rata-rata guru di Malut itu sarjana S1 dan 50 persen sudah tersertifikasi, namun dikbud terus mendorong kompetensi guru di Malut,”terangnya.(red)

Komentar
Bagikan:

Iklan