Dispora Malut: Seleksi Atlet POPNAS 2025 Secara Ketat dan Transparan

PUBLIKA-Sofifi, Dinas Pemuda dan Keolahragaan (Dispora) Malut telah menyiapkan atlet Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) ke XVII Jakarta, melalui seleksi secara ketat, transparan dan susui ketentuan yang berlaku.
Para Atlit yang disiapkan itu masih berstatus pelajar yang memiliki rekam jejak prestasi dalam olahraga, sehingga dalam seleksi tidak main-main.
“Kami bersandar pada standar yang ditetapkan, kami tidak melihat siapa orangnya dan darimana asalnya, yang penting domisili Malut dan memenuhi standar, yang bersangkutan akan direkrut,” Hal ini dikatakan Kepala Bidang Prestasi Dispora Malut Rahmat Joisangadji kepada wartawan kemarin.
Rahmat kemudian menjelaskan penggantian atlet di cabang olahraga Pancasilat, yang semestinya diikuti pesilat Halut dari kelas tanding E putra dan kelas seni tunggal putra yang lolos Pra Popnas tahun 2024 di Gorontalo, tapi mereka sudah lulus sekolah sehingga harus diganti.
“Proses pengganti itu tidak langsung menunjuk si A atau si B tapi harus melalui seleksi ulang, maka proses seleksi melalui Kejurda gubernur cup dan kejuaraan O2SN,”ujarnya.
Tidak sampai disitu, para atlet POPNAS juga harus melewati tahapan tes fisik memenuhi standar fisik sebagaimana diatur dalam permenpora 15/2024 dan rekam jejak.
Lanjut Rahmat, pada pelaksanaan tes fisik untuk semua atlit dari 7 cabang olahraga yang akan ikut ke POPNAS, sementara atlit pencak silat dari Halut tidak ada yang hadir.
“jauh hari kami sudah menyampaikan kepada pelatihnya untuk mengirimkan nama-nama atlit yang akan ikut seleksi agar kami bisa melakukan pemanggilan terhadap atlit tersebut untuk mengikuti tes, namun tidak ada informasi dari Halut jadi kami tetap laksanakan terhadap atlit yang hadir ,”jelasnya.
Ia menambahkan, intinya untuk rekrutmen atlit persiapan POPNAS Jakarta 2025, Dispora Malut berdasarkan pada dua parameter tes, pertama parameter tes fisik yang itu menjadi kewenangan Dispora, kedua parameter keterampilan atau teknik.
“ini menjadi ranahnya pelatih masing-masing cabor untuk menilai layak tidaknya seorang atlit dari sisi kemampuan teknik kecabangan,”jelasnya.(red)