Publikamalut.com
Beranda Ruang Kata Iksan M. Saleh Raih Gelar Doktor Pertama Unkhair dan Berpredikat Cum Laude

Iksan M. Saleh Raih Gelar Doktor Pertama Unkhair dan Berpredikat Cum Laude

PUBLIKA-Ternate, Universitas Khairun (Unkhair) Ternate akan menggelarWisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025 di Aula Banau, Kampus I Unkhair, Kelurahan Akehuda, Kota Ternate Utara pada Sabtu (27/09/2025). Wisuda kali ini diikuti oleh 1.115 lulusan yang berasal dari jenjang Sarjana, Magister dan Doktor.

Salah satu wisudawan Program Doktor adalah Iksan M. Saleh yang merupakan Doktor Pertama Unkhair ini dinobatkan sebagai lulusan atau Wisudawan Terbaik berpredikat Cum Laude dengan IPK tertinggi 3,98.

Iksan yang juga Sekretaris Himpunan Mahasiswa Program Doktor Unkhair ini berhasil menyelesaikan pendidikan Doktoralnya dalam waktu 2,7 tahun setelah mempertahankan Disertasinya berjudul “Membangun Organizational Innovation Power Dalam Meningkatkan Organizational Performance” pada Ujian Akhir Disertasi tanggal 16 April 2025 lalu. Dengan menyelesaikan Ujian Akhir pada tanggal tersebut, menjadikan Iksan sebagai Doktor Pertama Unkhair Ternate.

Iksan yang juga Kepala Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa pada Biro PBJ Setda Provinsi Maluku Utara mengangkat tema penelitian yang didasarkan pada data awal di Provinsi Maluku Utara yang menunjukkan kualitas pelayanan publik yang rendah dengan 50 persen kabupaten/kota memperoleh nilai SAKIP hanya 3050 (predikat cukup) selama tahun 2021-2023, mengindikasikan sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang kurang andal dan membutuhkan perbaikan  mendasar untuk meningkatkan kinerja organisasi publik, terutama disebabkan oleh kurangnya inovasi perangkat daerah yang tercermin dari indeks inovasi daerah masih berada pada level “kurang inovatif” bahkan beberapa kabupaten tidak dapat dinilai.

Ichan sapaan akrab Iksan ini mengungkapkan bahwa hambatan inovasi di daerah meliputi keterbatasan anggaran, budaya organisasi kurang adaptif, lemahnya hilirisasi inovasi, dan infrastruktur pendukung yang mempengaruhi kinerja daerah. Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut tentang inovasi dan organizational performance di sektor publik.

Dalam disertasinya, Iksan membangun sebuah konsep baruyakni organizational innovation power guna menjembatani kesenjangan penelitian pengaruh strategic leadership, organizational capability, dan tacit knowledge terhadap organizational performance. Konsep baru ditelaah secara mendalam dengan kajian teori yang relevan serta diuji dalam penelitian empirik yang dilakukan pada sektor publik.

Menurut Iksan, meningkatnya organizational performance juga sejalan dengan meningkatnya tacit knowledge, strategic leadership, organizational capability dan organizational innovation power. Artinya, ketika sektor publik yang memiliki tacit knowledge, strategic leadership, organizational capability dan organizational innovation power, maka akan dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Secara praktis, penelitian Iksan ini sangat berkontribusi bagi pemerintah Daerah dan juga organisasi sektor publik lainnya dengan harus fokus pada pengelolaan tacit knowledge, strategic leadership dan peningkatan organizational capability untuk mendorong inovasi dan r organisasi di sektor publik.

Sedangkan secara teoritis, temuan ini berimplikasi memperkuat teori Resource-Based View (RBV), Upper Echelon Theory, dan Dynamic Capability Theory yang menunjukkan bahwa tacit knowledge, strategic leadership dan organizational capability merupakan faktor kunci dalam mendorong inovasi dan kinerja di sektor publik.

Secara regulasi, penelitian ini berimplikasi pada kebijakan organisasi sektor publik perlu mendukung kolaborasi dan berbagi pengetahuan serta penggunaan teknologi untuk mengoptimalkan tacit knowledge, strategic leadership, organizational capability dan organizational innovation power demi meningkatkan kinerja organisasi di sektor publik.

Hasil penelitian Iksan ini juga menegaskan bahwa kolaborasi merupakan elemen penting untuk meningkatkan organizational innovation power dan kinerja organisasi. Kolaborasi menciptakan sinergi, memungkinkan inovasi berkelanjutan, dan memastikan organisasi dapat merespons tantangan dan peluang yang lebih baik. Oleh karena itu, organisasi perlu menempatkan kolaborasi sebagai prioritas strategis, baik melalui pengembangan sumber daya, kebijakan, maupun infrastruktur pendukung lainnya.

Iksan dalam penelitiannya juga menyarankan kepada Pemerintah Daerah agar program inovasi perlu dijadikan sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) organisasi pemerintah, sehingga setiap OPD minimal memiliki 3 inovasi yang dihasilkan oleh setiap bidang. Jadi pimpinan OPD wajib menandatangani Perjajian Kinerja dengan Kepala Daerah di awal tahun, dimana salah satunya memuat OPD wajib memiliki minimal 3 inovasi untuk setiap OPD sesuai dengan jumlah pejabat eselon 3.

Saran lainnya, yaitu hubungan kepemimpinan strategis dan kekuatan inovasi organisasi perlu diperkuat melalui program inkubasi inovasi, sistem manajemen ide, dan lokakarya transformasi kepemimpinan berbasis budaya inovasi.

”Pemerintah daerah perlu memperkuat peran kepemimpinan strategis melalui pengembangan program kepemimpinan berbasis inovasi, optimalisasi sistem pengelolaan ide yang terintegrasi di setiap OPD, serta pelatihan transformasi organisasi guna menanamkan budaya inovasi secara menyeluruh”, ungkap Founder BRO_MAS atau Birokrat Maluku Utara Menulis ini.

Ichan menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebagai tanda penghargaan dan penghormatan yang tulus kepada Tim Promotornya, yakni Prof. Dr. Abdul Hadi Sirat, SE., MS., Dr. E. Ida Hidayanti, SE., M.Si., dan Dr. Abdul Rahman Jannang, ST., SE., MM, serta seluruh penguji dan pengajar di Program Doktor Universitas Khairun.

Ia juga menyampaikan terima kasih khusus kepada istri, orang tua, keluarga besar, serta kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Maluku Utara, para responden, pejabat tinggi pratama, dan pejabat administrator di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara dan enumerator yang telah bersedia meluangkan waktu, mendukung dan memberikan informasi yang diperlukan di saat penelitian.

Ichan juga menambahkan semoga pencapaian ini bermanfaat bagi Pemerintah Daerah, bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya perilaku organisasi dan manajemen serta menjadi referensi bagi para pembaca dan peneliti berikutnya di bidang yang sama, serta bermanfaat bagi para aparatur yang memimpikan dan mendukung terwujudnya pemerintahan yang inovatif.

“Saya terharu dan bersyukur. Ini bukan hanya capaian pribadi, tapi juga amanah untuk meluaskan manfaat lebih besar bagi masyarakat, daerah, bangsa dan negara. Semoga pencapaian ini juga menjadi inspirasi bagi siapa pun untuk tak berhenti belajar,” pungkasnya.

Lantas, seperti apa sosok Iksan M. Saleh? Berikut profilnya!


Iksan M. Saleh, lahir 10 Juni 1979 ini merupakan Doktor ”Magori” atau Doktor Pertama alumnus program S3 Universitas Khairun Ternate pada 16 April 2025 dengan IPK tertinggi 3,98 dan memperoleh predikat Cum Laude. Di tahun 2016, dirinya mengikuti Diklat Kepemimpinan Reform Leader Academy (RLA) Angkatan IV Tahun 2016 di Jakarta dan Bangkok, Thailand yang merupakan program strategis Kementerian PAN-RB dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diharapkan dapat menghasilkan pemimpin birokrasi yang mampu merencanakan, melakukan, memimpin, dan menjamin keberlangsungan perubahan secara berintegritas.

Kemudian diundang oleh LAN untuk melanjutkan Diklat Penyetaraan Alumni Reform Leader Academy (RLA) dengan Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan II Tahun 2018 di Jakarta dan berhasil meraih Peserta Terbaik II Tingkat Nasional.

 Ichan sapaan akrab Iksan M. Saleh juga merupakan Penerima Rekor MURI Tahun 2019 dari Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai Penggagas Rekor “Pemerintah Daerah Pertama Yang Memberi Manfaat Fasilitas Diskon Pada KIA” dengan nomor Rekor 9367. 

Karir birokrasi Iksan dimulai pertama kali menduduki jabatan Kepala Sub Bagian Administrasi Pembangunan Lintas Kabupaten/Kota pada Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Maluku Utara (2009 – 2014). Pada tahun 2014 dilantik sebagai Kepala Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi pada Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Maluku Utara  (2014 – 2015). Kemudian tahun 2015 dilantik sebagai Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan pada Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Maluku Utara  (2015 – 2017).

 Selanjutnya pada tahun 2017 dimutasi menjadi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Maluku Utara  (2017 – 2023). Kemudian Ichan dilantik sebagai Kepala Bidang Pengendalian Evaluasi Dan Pelaporan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku Utara.

Ichan yang juga Founder BRO_MAS (Birokrat Maluku Utara Menulis) kemudian dilantik menjadi Kepala Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa pada Biro Pengadaan Barang/Jasa Setda Provinsi Maluku Utara dan menjabat hingga saat ini.

Selama menjadi ASN, Ichan juga menjadi narasumber/fasilitator pada berbagai pelatihan/sosialisasi/bimbingan teknis/rapat koordinasi terkait pengadaan barang/jasa, inovasi, kependudukan dan pencatatan sipil, perencanaan pembangunan daerah, dan orientasi anggota DPRD Periode 2024-2029.

Ichan juga merupakan salah satu ASN yang telah menerbitkan belasan buku, dan mendorong teman-teman birokrat untuk menulis. Selain itu juga memiliki 2 karya ilmiah terindeksscopus berjudul Systematic Literature Review of the Effect of Tacit Knowledge, Strategic Leadership, and Innovation on Organizational Performance telah disajikan pada International Conference di Bali tahun 2023 dan dipublikasi tahun 2024 di Library Progress International, 44(3), dan karya berikutnya berjudul The Effect of Organizational Capability and Tacit Knowledge on Organizational Performance: A Case Study on Organizational Innovation Power as Mediation in the Indonesian Public Sector yang dipublikasi pada pertengahan tahun 2025 pada Australasian Accounting, Business and Finance Journal (AABFJ). Artikel ilmiahlainnya dengan judul Digital Transformation and Small Business Performance juga telah dipublikasikan tahun 2023.

 Sebelum menjadi ASN, Ichan sempat bekerja pada Action Contre La Faim (ACF) salah satu NGO Internasional dari Perancis. Kemudian pernah juga menjabat sebagai Project Officer pada International Relief and Development (IRD) yang merupakan salah satu NGO Internasional dari Amerika.

Ichan juga memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni sejak mahasiswa hingga saat ini. Saat menempuh pendidikan sarjana di Manado, Ichan dipercayakan memimpin organisasi kemahasiswaan Islam dengan anggota terbanyak se-Universitas Sam Ratulangi sebagai Ketua Umum Biro Kerohanian Islam Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado (2000 – 2001), Ketua Umum Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid indonesia (BKPRMI) Kecamatan Malalayang, Manado (2000 – 2002), Wakil Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manado (2000 – 2002), Wakil Sekretaris Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia (IPMI) Maluku Utara (2000 – 2002), dan Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim (FKMM) Cabang Manado (2000 – 2002).

 Saat diangkat menjadi ASN, Ichan aktif di berbagai organisasi sebagai Pengurus Asosiasi Ilmuwan Manajemen Indonesia (AIMI) Provinsi Maluku Utara (2014 – 2016), Ketua Bidang pada KORPRI Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Maluku Utara (2015 – 2017), Pengurus Orwil ICMI Maluku Utara (2016 – 2018), Koordinator Wilayah Forum Ahli Kontrak Pemerintah Indonesia (FAKPI) Provinsi Maluku Utara.

 Kemudian, hingga saat ini masih menjabat Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni SMP Negeri 4 Ternate (IKA SPENTER), Sekretaris Himpunan Mahasiswa Program Doktor Unkhair, dan Sekretaris DPD Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Provinsi Maluku Utara.[]

Komentar
Bagikan:

Iklan