Gubernur Sherly Temui Massa Aksi Serap Tuntutan Pendemo

PUBLIKA-Sofifi, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda didampingi pimpinan Forkompimda Malut menemui massa aksi untuk mendengar langsung aspirasi mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Ternate di Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan (1/9/2025).
Dalam herring terbuka dengan perwakilan dari himpunan mahasiswa islam (HMI) dari beberapa komisariat, menyampaikan sebanyak 17 tuntutan disampaikan ke Gubernur Malut.
Namun dalam herring, Gubernur Malut Sherly didampingi Wagub Sarbin Sehe hanya merespon beberapa tuntutan saja, yang menjadi kewenangan pemerintah Provinsi Malut.
“Dari beberapa tuntutan yang disampaikan ini, mungkin sebagian itu kewenangan pusat, termasuk masalah Izin Usaha Pertambangan (IUP), namun Pemprov akan sampaikan ke pusat, bahkan apa yang disampaikan ini juga didengar langsung pak presiden, karena banyak media yang meliput aksi hari ini,”ujarnya.
Orang nomor satu di Pemprov Malut menyentil terkait tuntutan pembebasan 11 warga Maba Sangaji (Haltim), Sherly menegaskan komitmennya mengawal proses hukum agar adil dan transparan.
“Itu wilayah hukum. Saya sudah berdialog dengan kejaksaan agar semua aspek dipertimbangkan untuk keringanan. Intinya, saya pastikan proses berjalan adil dan terbuka,” ucapnya.
Menurutnya Pemprov akan memperhatikan keluarga dari 11 warga yang ditahan itu, karena dari 11 itu mungkin ada bertatus kepala keluarga.
”Kami akan temui keluarga 11 warga sementara jalani proses hukum itu, karena yang ditahan itu ada yang kepala keluarga, jadi perlu perhatian”katanya.
Sherly juga menanggapi tuntutan terkait dengan tanah adat, menjadi perhatian pemerintah dimana tanah adat yang di miliki empat kesultanan harus punya dasar hukum yang pasti.
”saya sudah ketemu Sultan Ternate bicarakan terkait dengan tanah adat ini, saya juga rencana temui tiga Sultan lainnya,”janjinya.
Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono menanggapi isu reformasi Polri dengan terbuka. “Kalau ada revisi UU dan kebijakan pemerintah, kami siap jalankan,” kata Kapolda.(red)