Mahasiswa KKSD UMMU Aksi Peduli Abu Vulkanik

PUBLIKA-Halut, Kembali Mahasiswa KKSD UMMU Kelompok 5 Gorua Selatan, melakukan aksi peduli abu vulkanik Gunung Api Dukono, berupa pembagian masker kepada masyarakat desa Gorua Selatan dan masyarakat umumnya, Jumat (23/05).
“Aksi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa KKSD UMMU dan warga Gorua Selatan terhadap dampak abu vulkanik dari aktivitas gunung api di wilayah Tobelo, Halmahera Utara,” demikian penjelasan Aninda, M. Hi. Saleh, selaku Koordinator Mhs KKSD Desa Gorua Selatan.
Menurut Ninda, masker dibagikan langsung ke warga di beberapa titik desa untuk melindungi pernapasan warga dari paparan abu gunung yang terbawa angin.
“Kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan di tengah kondisi lingkungan yang kurang bersahabat,” terang Ninda.
Atas tindakan mahasiswa KKSD tersebut, warga Gorua Selatan memberi respon sangat positif dan hangat.
BACA JUGA:Pemprov Alokasikan Rp 50 Miliar Bangun Kampung Nelayan Maluku Utara
Mahasiswa KKSD yang sedang membagi juga menghaturkan terima kasih atas sambutan dan kerja sama masyarakat Desa Gorua Selatan.
Sekedar diketahui berdasarkan Pengamatan Gunung Api Dukono, Jumat (23/05) pukul 08.11 Wit, terjadi erupsi Gunung Api Dukono Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.300 M, teramati diatas pucak ( kurang lebih 2.387 M diatas permukaan laut). kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
Sampai saat ini Gunung Api Dukono berada pada Status Level II ( Waspada) dengan rekomendasi. Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawa dalam radius 4 Km.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.(red)
BACA JUGA:Belajar dari Serumpun Bambu