Publikamalut.com
Beranda Daerah Gunung Ibu Terus Meletus, Warga Enam Desa di Halbar Diungsikan

Gunung Ibu Terus Meletus, Warga Enam Desa di Halbar Diungsikan

Anggota TNI bantu warga evakuasi ke pos pengungsian (dok:Humas BNPB)

PUBLIKA-Halbar, Data yang dikeluarkan Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, mulai pukul 00.00 WIT sampai 18.00 WIT telah berlangsung 54 kali letusan dengan tinggi kolom letusan bervariasi dari 400 hingga 1.500 meter.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap menjauhi radius 5 km dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah aktif Gunung Ibu dan mematuhi petunjuk dari petugas yang berwenang.

Proses evakuasi yang masih terus berlangsung membuat jumlah warga yang mengungsi dari zona bahaya Gunung Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara bertambah menjadi 664 jiwa pada Minggu (19/1).

Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkosongkan radius sektoral 6 km arah utara bukaan kawah Gunung Ibu.

Enam desa di wilayah Kecamatan Tabaru tersebut adalah Desa Sangaji Nyeku, Soasangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, dan Todoke. Berdasarkan data kependudukan desa setempat, sebanyak 2.959 Jiwa / 838 KK yang harus melakukan evakuasi sementara.

BACA JUGA:Erupsi, Gunung Ibu Naik Status Awas, BNPB Siaga Evakuasi Warga

Pos komando penanganan darurat erupsi gunung ibu telah evakuasi 664 jiwa,  di titik-titik pengungsian,”Hal ini diungkap oleh Komandan Posko, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono sesaat setelah memimpin Rapat Evaluasi Harian di Posko Kantor Bupati Halmahera.

Merujuk data yang dikeluarkan Pos Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu, terdapat enam pos pengungsian yang tersebar di beberapa titik, Pos Pengungsian Kantor Desa Tongute Sungi, 22 kepala keluarga / 56 jiwa.

Pos Pengungsian Gereja Tongute Sungi, 98 kepala keluarga / 245 jiwa.
Pos Pengungsian SD Inpres Tongute Goin, 18 kepala keluarga / 40 jiwa.
Pos Pengungsian Gereja Akesibu, 28 kepala keluarga / 70 jiwa.
Pos Pengungsian SMK Akesibu, 71 kepala keluarga / 188 jiwa.
Pos Pengungsian SD Akesibu, 31 kepala keluarga / 65 jiwa.

“Evakuasi akan kita lakukan 24 jam, sistem kami standby kan personil dan kendaraan. Jam berapapun kita siap, seperti tadi malam kita mengevakuasi masyarakat pada jam 23.00 WIT,” imbuhnya.

Penambahan jumlah pengungsi tersebut membuat tim distribusi membutuhkan dukungan kendaraaan, sehingga segera akan diperbantukan kendaraan baru khususnya untuk mengangkut logistik.

“Untuk pemenuhan logistik, kita akan menambah armada angkutan untuk pendistribusian. Dengan peningkatan jumlah pengungsi tentunya akan menambah jumlah titik-titik yg akan di droping logistik,” pungkas.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Darurat BNPB Andria Yuferryzal menyatakan, BNPB akan terus mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan darurat ini.

BNPB bersama pemerintah daerah menyiapkan tempat-tempat pengungsian, termasuk logistiknya.

Proses pemberian logistik adalah dari pos pengungsian mengajukan daftar kebutuhan dan nantinya akan didistribusikan oleh tim logistik ke pos tersebut.(red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Iklan