Syaiful Ruray : HUT ke-26 Maluku Utara Momentum Evaluasi Yang Terbaik

PUBLIKA-Sofifi, Usai 26 Tahun Pemerintah Provinsi Maluku Utara jadi momentum evaluasi diri, untuk menata pembangunan kedepan yang terbaik.
Hal ini disampaikan Mantan Ketua DPRD Malut pertama, Syaiful Ruray saat diwawancara awak media usai menghadiri dialog bertema “Story Telling Sang Pejuang” yang digelar Dikbud Malut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Provinsi Maluku Utara, Kamis (9/10).
Syaiful mengatakan perjuangan pembentukan Provinsi Maluku Utara sangat menguras tenaga, pikiran dan bahkan berdarah-darah, jika dibandingkan dengan pembentukan provinsi lain di Indonesia.
“Maluku itu satu dari delapan provinsi yang dibentuk setelah satu hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno Hatta,”ujarnya.
Menurutnya usia 26 tahun Maluku Utara dibawah kepemimpinan Pemerintahan Sherly-Sarbin lewat h fokus pada pembangunan infrastruktur dasar baik itu disektor pendidikan dan kesehatan gratis ini ditingkatkan.
“Wilayah Maluku Utara cukup besar sementara jumlah penduduk sedikit hanya 1,2 juta jiwa lebih sehingga tidak sulit, namun infrastrukturnya masih minum.
” Kita ini wilayahnya besar, penduduknya hanya sekitar 1.2 juta jiwa tidak begitu sulit, jadi problem Infrastruktur masih minum, akibatnya orang di Bobong, Taliabu lebih senang ke Banggai Kepulauan dulu baru ke Jakarta daripada ke Ternate. Begitu juga di Kepulauan Sula, ekonominya tidak bergantung ke Ternate dan Sofifi,”ujarnya.
BACA KUGA:Dikbud Dorong Sejarah Maluku Utara Bagian Dari Kurikulum Mulok
Ia juga menyarankan pada pemerintah Sherly-Sarbin agar akses transportasi antar pulau juga jadi perhatian demi kelancaran dan kenyamanan masyarakat. Apa lagi Maluku Utara merupakan daerah kepulauan.
“Kapal cepat seperti Cantika itu jangan hanya rute Ternate Sofifi, tapi harus ditambahkan lagi disemua rute harus terlayani, beberapa hari cuaca buruk sebuah katingting dari Tobelo ke Pulau Kakara terbalik hampir lagi memakan korban, padahal jarak Tobelo-Kakara itu kita berenang juga sampai,”kata Syaful salah satu tokoh pejuang pembentukan Provinsi Malut itu.
Menurutnya ini merupakan pekerjaan rumah yang telah menumpuk sehingga dapat diselesaikan pada pemerintahan Sherly-Sarbin.
”HUT ke-26 Tahun Maluku Utara in momentum evaluasi untuk pembangunan kedepan”harapnya.(red)