Publikamalut.com
Beranda Ragam Dikbud Dorong Sejarah Maluku Utara Bagian Dari Kurikulum Mulok

Dikbud Dorong Sejarah Maluku Utara Bagian Dari Kurikulum Mulok

Plt Kadikbud Malut Abubakar Abdullah

PUBLIKA-Sofifi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara akan mendorong sejarah pembentukan Provinsi Malut ini, masuk dalam bagian dari kurikulum mata pelajaran muatan lokal (Mulok) di sekolah menengah atas (SMA) sederajat.

Langkah ini diambil, kata Plt Kadikbud Malut, Abubakar Abdullah, menegaskan pentingnya memahami sejarah sebagai pijakan bagi generasi masa kini dan masa depan.

“Pertama saya kira tadi ada satu pandangan yang sudah disampaikan oleh Ko Ipul bahwa bangsa yang melupakan sejarah adalah bangsa yang tidak cerdas,” ujar Abubakar pada awak media setelah dialog bertema “Story Telling Sang Pejuang” yang digelar Dikbud Malut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Provinsi Maluku Utara, dengan menghadirkan salah satu pejuang, Syaiful Ruray, Kamis (9/10).

Abubakar mengatakan bahwa bangsa yang melupakan sejarah adalah bangsa yang kehilangan arah. Pernyataan itu tidak hanya mengandung kilas balik, tetapi juga peringatan. “Bagi saya generasi muda yang kehilangan pemahaman terhadap sejarah daerahnya akan mudah kehilangan jati diri,”ujarnya.

Maka dari itu, kegiatan dialog sejarah ini adalah upaya konkret untuk mengembalikan kesadaran tersebut, khususnya di lingkungan pendidikan.

”inisiatif menghadirkan kembali kisah perjuangan pembentukan Malut menjadi bagian penting dalam perjalanan kebudayaan daerah, termasuk di dalamnya adalah sejarah terbentuknya Malut,”katanya.

Abubakar menjelaskan, kesadaran akan pentingnya sejarah bukan hanya tanggung jawab para akademisi, tetapi seluruh elemen masyarakat. Tanpa pemahaman kolektif terhadap masa lalu, suatu daerah bisa kehilangan arah dan nilai-nilai kebersamaannya.

“Andaikan saja kita tidak tahu sejarah, kita melupakan sejarah, kira-kira kita kadang arah yang keliru. Sehingga di momentum seperti ini penting untuk kita dengarkan secara saksama bagaimana pembentukan sejarah Malut,” tegasnya.

BACA JUGA:Rentang Kendali Jadi Tantangan Cabang Dikbud Taliabu

Oleh karena itu, Dikbud Malut punya berencana agar kisah sejarah perjuangan pembentukan Malut tidak berhenti sebagai wacana dalam forum, tetapi menjadi bagian dari kurikulum pendidikan formal di sekolah-sekolah menengah.

“ saya kira setelah mendengar dan melihat penjelasan tadi, maka mungkin kami akan menginisiasi untuk menindaklanjuti pembicaraan terkait dengan catatan-catatan sejarah pembentukan Malut itu untuk bisa diintegrasikan dalam kurikulum di tingkat sekolah SMA,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Dikbud Malut tengah menyusun kurikulum Muatan Lokal (Mulok), akan masukan sejarah pembentukan Maluku Utara ini,

“Kebetulan kami sekarang lagi menyusun kurikulum Muatan Lokal (Mulok), Pergub-nya sudah ada, kita lagi koordinasikan dengan Kementerian Dikdasmen, sehingga sejarah Maluku Utara ini masuk bagian dari kurikulum ini,”harapnya.

ia menegaskan rencana ini bukan sekadar wacana,  Dikbud Malut akan segera menindaklanjuti gagasan tersebut agar sejarah perjuangan Malut benar-benar hidup di dalam dunia pendidikan.

BACA JUGA:Sebanyak 35 Ribu Anak Maluku Utara Putus Sekolah

“Gagasan ini mendapat sambutan positif dari para guru yang hadir. Banyak di antara mereka menilai langkah tersebut sebagai terobosan penting dalam pendidikan karakter berbasis kearifan lokal,”ucap mantan Pj Sekda Malut itu.(red)

Komentar
Bagikan:

Iklan