Disarpus Malut Tandatangan MoU Dengan UMMU
Penandatangan MoU kerjasama antara Kadisarpus Malut Muliadi Tutupoho (Kameja Putih) dengan Rektor UMMU Prof.Dr. Saiful Deni. (Dok: PUBLIKAmalut.com) dengan |
PUBLIKA-TERNATE, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi
Maluku Utara resmi tandatangan Momerandum of Understanding (MoU) dengan
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate tentang pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial,
tujuan dari kerjasama ini dalam rangka
meningkatkan hubungan kembagaan dalam melaksanakan pelayanan, pengembangan dan
pembinaan perpustakaan untuk meingkatkan
kesejatraan masyarakat.
Penandatangan MoU kerjama ini dilakukan langsung Kepala
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Malut Muliadi Tutupoho bersama dengan Rektor
UMMU Ternate Prof.Dr. Saiful Deni, disaksikan langsung Warek I UMMU, Dr. Abdul
Halil H Ibrahim, Warek II, Dr. Ratina Rope, Warek IV Prof.Dr Hi Zubair Saing, Kepala Bidang Perpustakaan Disarpus Malut,
Kepala LP2M UMMU serta beberapa pejabat UMMU serta hadir pula staf Disarpus Malut, berlangsung di ruang
rapat rektorat UMMU, Rabu (16/3)
Rektor UMMU Ternate, Prof.Dr Saiful Deni mengatakan
dari penandatangan kerjasama ini agar secepatnya dapat diimplementasikan
melalui program kerja, karena kerjama ini sangat penting dalam mendorong sumber
daya manusia.”saya berharap jangan
tandatangan MoU saja namun juga harus inplementasinya dalam waktu jangan pendek
maupun jangka panjang, untuk mendorong sumber daya manusia kita,”katanya
Dengan kerjasama ini juga, kampus akan mendorong literasi di masyarakat agar dapat meingkatkan
kulaitas hudup memlalui pemanfatan perpustakaan baik lewat buku maupun perpustakaan digital.”kita
akan berkolaborasi untuk meningkatkan
kesejahtaraan masyarakat melalui program tranformasi perpustkaan berbasis
inklusi sosial , pada saat menembatan mahasiswa turun kuliah kerja sosial (KKS),”ujarnya.
Rektor mengaku dengan kerjasama ini, ada nilai tamba bagi
perguruan tinggi atau universitas dalam meningkatkan akreditasi kampus, selain
itu juga dengan kerjama ini, kementerian dapat membangun fasilitas
infrastruktur bagi universitas swasta.
” MoU ini terdapat peningkatan kerjasama antara pemerintah
dan pihak perguruan tinggi, apalagi terkait dengan perpustakaan, ini sangat
strategis bagi perguruan tinggi, selain itu memacu naiknya akreditasi kampus,
bahkan kersama ini momen yang tetap, karena salah satu syarat pembangunan
infrastruk fasilitas penunjang kampus oleh kementerian, harus ada kerjsama
dengan pemerintah daerah,”kata Rektor.
Foto bersama Kadisarpus Malut bersama staf dengan Rektor UMMU didampingi Warek serta pegawai UMMU usai penandatangan MoU kerjasama.(Dok: PUBLIKAmalut.com) |
Sementara Kadisarpus Malut Muliad Tutupoho mengaku bersyukur
atas kerjsama dalam mendorong program Gubernur Malut dan wakil Gubernur Malut yakni Maluku Utara Cerdas serta program nasional tranformasi perpustakaan
berbasis inklusi sosial, dukungan dari kampus
sangat penting untuk mengsinergikan progam pemerinta dengan kampus.
“Alhamdulillah pada momen hari ini mengucapkan terimakasih pada
rektor dan civitas UMMU atas kerja sama
yang dilakukan, untuk mendorong salah satu program pemerintahan AGK-YA ini Maluku Utara Cerdas, juga mendorong perpustakaan berbasis inklusi sosial, merupakan program nasional sehingga butuh dukungan dari kampus”katanya.
Mantan juru bicara Gubernur Malut itu mengaku dari MoU ini
harus segera ditindaklanjuti, apakah diawali dengan menempatan mahasiswa magang
di Perpustaaan, atau mendorong pembuatan website perpustkaan agar masyarakat
dapat mengakses informasi buku atau hal lainnya.”tadi pak Rektor sampaikan
jangan hanya MoU saja, namun secepatnya diimplementasikan, untuk itu, saya
berharap kepala bidang Perpustkaan dan pihak kampus yang membidangi hal tersebut segera dilakukan
program apa yang didahulukan,”katanya.
Mantan ketua KPU Malut itu mengungkapkan di tahun 2023 nanti
banyak program yang diusulkan terkaiat dengan perpustakaan berbasis inklusi
sosial ini, terutama buku, pasalnya Disarpus Malut target kedepan, Perpustakaan
daerah Malut sebagai perpustakaan daerah rujukan, sehingga targetnya sekitar 50 ribu judul buku
akan disiapkan untuk perlu dukungan dari kampus,
“Kami minta judul buku yang menjadi deferensi mata kuliah
sehingga dilakukan pengadaan agar saling melengkapi dimana jika deferensi buku
di kampus tidak ada, di perpustakaan daerah tersedia,”harapnya.(ai/red)